DEMA FUPI Selenggarakan Youth Tobe Inspiratif 2019
Yogyakarta—Dewan Eksekutif Mahasiswa Fakultas Ushuluddin dan Pemikiran Islam (FUPI) UIN Sunan Kalijaga menyelenggarakan Seminar Nasional Youth Tobe Inspiratif 2019. Acara ini bekerjasama dengan BKKBN RI dan DPR RI Dapil III Jawa Timur, di Gedung Prof. RHA. Soenarjo lantai 2, Senin (17/12).
Acara ini mengangkat tema“Bekerja Menuju Generasi Berencana, aktif, dan Inspiratif”. Misbahul Wani, ketua DEMA FUPI menyampaikan tujuan dari diangkatnya tema ini ingin menunjukkan bahwa Fakultas Ushuluddin bukan hanya membahas ilmu yang ada di langit, tetapi juga ilmu yang sudah eksis dan praktis di era kontemporer ini.
Sedangkan Fahruddin faiz, Wakil Dekan I FUPI menyampaikan tema ini sangat penting untuk kita jadikan kajian dan seharusnya kita lakukan, karena hal ini sebagai penunjang untuk memberikan dalam bahasa Filsafat “kesadaran praktis”.
Selain itu, Waryono, selaku Wakil Rektor III UIN Sunan Kalijaga mengatakan dalam konteks saat ini, kita perlu melakukan refleksi historis Nabi Muhammad Saw, khususnya ketika beliau muda. Karena Pemuda Muhammad menjadi inpirasi bagi umat Islam, yang di masa kecilnya sudah dijuluki oleh masyarakat sebagai Al-Amin.
“Al-amin itudalam konteks saat ini merupakan pemuda yang memiliki integritas. Maka saya sepakat, ketika presiden memilih para pemuda untuk mengambil peran untuk menjadi stafkhusus presiden. Dalam hal yang lain, kita harus mengerti pentingnya kesehatan reproduksi, generasi kita banyak yang matang secara bilogis tapi tidak secara mental, lanjutnya”.
Hasto Wardoyo, Kepala BKKBN RI mengatakan bahwa kita merupakan generasi pemenang, sejak kita masih menjadi sperma dan berperang untuk masuk ke sel telur perempuan. Karena pemenang itu hanyalah sperma yang aktif dan cepat serta berkualitas.
“Di era serba cepat ini, kita harus menjadi generasi yang aktif, inspiratif dan revolusioner. Untuk itu, anak perlu diberi ilmu untuk mengubah mindsetnya. Karena seorang anak akan berubah perilakunya jika disusupi dengan ilmu dan pendidikan. Bonus Demografi Indonesia pada tahun 2020-2030 harus pula dimanfaatkan dengan baik, karena angka usia produktif ini akan mampu meningkatkan kualitas SDM masyarakat Indonesia. Selain itu, untuk menjadi generasi yang unggul kita perlu berinvestasi. Tetapi Investasi yang paling mahal dan tidak akan pernah tergantikan adalah investasi pendidikan," paparnya.
Nihayatul Wafiroh, Selaku Anggota DPR RI Dapil III Jawa Timur, menyampaikan persoalan pelecehan seksual yang banyak terjadi di masyarakat. Menurutnya Pelecehan seksual terjadi itu tergantung dari otak pelakunya. Apakah dia ingin mengeluarkan hasrat birahinya kepada korban atau tidak?. Faktanya, berbicara kekerasan dan pelecehan seksual juga banyak terjadi di media sosial.
“Perlu kita ketahui bahwa perempuan memiliki peran ganda. Selain melahirkan generasi, perempuan juga memiliki peran yang lain dalam karirnya. Begitu berat beban perempuan, maka dari itu sejatinya perlu ada kerjasama yang baik antara perempuan dan laki-laki, ungkapnya”.
Ia menambahkan, sebagai generasi penerus bangsa, apa yang kita lakukan itu harus direncanakan. Untuk itu, semuanya membutuhkan rencana dari hal sekecil apapun, agar kita menjadi generasi yang berencana aktif dan inspiratif. Persoalan ini sangat penting untuk kita ketahui, maka dari itu tawaran BKKBN untuk menikah pada 21 tahun menjadi tawaran yang proporsional bagi masyarakat, meskipun di Undang-Undang kita masih dibawahnya yakni umur 18 tahun.