FUPI UIN Sunan Kalijaga Mempersiapkan Pembukaan Program Magister Sosiologi Agama
Program Studi Sosiologi Agama Fakultas Ushuluddin dan Pemikiran Islam UIN Sunan Kalijaga menyelenggarakan rapat persiapan pembukaan program Magister Prodi Sosiologi Agama, Fakultas Ushuluddin dan Pemikiran Islam, Jumat, 15/07/2022. Agenda ini dipandu langsung oleh Kaprodi Sosiologi Agama, Dr. Rr. Siti Kurnia Widiastuti, M.Pd., M.A., dan Dosen Prodi Sosiologi Agama, Dr. Munawar Ahmad, S.S., M.Si. yang bertempat di Smart Room Fakultas Ushuluddin dan Pemikiran Islam.
Dr. Rr. Siti Kurnia Widiastuti, M.Pd., M.A. menyampaikan rapat kali membahas persiapan pembukaan Magister Prodi Sosiologi Agama. "Berdasarkan informasi dari Dekanat FUPI, rencana untuk pembukaan atau pengajuan prodi akan dilaksanakan di bulan Agustus," Dr. Rr. Siti Kurnia juga menambahkan jika pihaknya menginkan pembukaan dilaksanakan tepat waktu. Maka persiapan seperti; beberapa aktivitas workshop harus dan komponen lainnya harus segera di input dalam borang, selain itu dalam rapat ini juga telah dibentuk tim yang membidangi kriteria kurikulum, dosen, dan unit pengelola imbuhnya. "Setiap minggu akan melakukan update progres dari kegiatan persiapan agar sarana dan prasarana benar-benar siap pada saat pembukaan Prodi Magister nanti,” pungkasnya.
Sementara itu Dr. Munawar Ahmad, S.S., M.Si menjelaskan perlu adanya pemahaman kebutuhan Prodi Sosiologi Agama di masyarakat dan aspek keunikan Prodi Sosiologi Agama yang juga bisa dibangun karena memberikan warna yang berbeda dalam kajian di UIN Sunan Kalijaga. Selain itu dengan pembukaan Program Magister membuktikan bahwa Sosiologi Agama menjadi pionir pertama dan terdepan dalam pengkajian level lanjutan Sosiologi Agama.
Dr. Munawar menambahkan tindak lanjut yang akan diambil oleh tim pelaksana, yaitu pertama; Menentukan alternatif paradigma yang akan diambil. Menentukan paradigma untuk S2 Sosiologi Agama dengan memilih satu paradigma yang paling tepat. Misalnya menggunakan paradigma konflik, maka produknya adalah seorang analis dan resolusi konflik atau menggunakan paradigma struktural fungsional maka profil lulusan nya adalah ahli dalam analisis sistem dan pembuat sistem serta bertujuan untuk menciptakan harmoni. Kedua; Sosiologi Agama di Indonesia dan Barat merupakan kajian. Keduanya menjadikan agama sebagai objek kajiannya yang meliputi 7 (tujuh) dimensi kajian agama, yakni; ritual, material, sosial, experiential, mythological, ethical, dan doktrinal. Ketiga, Menegaskan Sosiologi Agama bukan kelanjutan dari Studi Agama Agama karena pada hakikatnya kajian ini membenarkan teologi tetapi bertujuan menggugat konstruksi agama secara ilmiah, sehingga nantinya istilah ‘Sosiologi adalah budak dari teologi’ tidak berlaku di Sosiologi Agama, demikian papar Munawar Ahmad
Mata kuliah S2 Sosiologi Agama diharapkan berada di posisi apply dan analisis dari peta konsep pengetahuan sehingga mampu mengulas secara mendalam bagaimana agama terlibat dalam proses ekonomi, sosial, politik dalam sebuah gerakan sosial yang dikaji secara kritis dalam analisis sosial keagamaan secara keilmuan internal maupun eksternal, imbuh Munawar Ahmad. (Firman/Nasrul/Ihza)