Rektor UIN Sunan Kalijaga Melantik Dr. Irsyadunnas Sebagai Wakil Dekan 1 FDK
Rektor UIN Sunan Kalijaga Melantik Dr. Irsyadunnas Sebagai Wakil Dekan 1 FDK
Rektor UIN Sunan Kalijaga Yogyakarta melantik dan mengambil sumpah jabatan Dr. Isyadunnas, M. Ag., untuk melaksanakan tugas tambahan sebagai Wakil Dekan 1, bidang Akademik dan Pengembangan Lembaga, Fakultas Dakwah dan Komunikasi UIN Sunan Kalijaga. Dr. Isyadunnas dilantik untuk melaksanakan jabatan tersebut menggantikan Dr. Musthofa, S. Ag., M.Si. Dr. Isyadunnas dilantik berdasarkan S.K. Rektor UIN Sunan Kalijaga Nomor 184.1 Tahun 2023, tanggal 5 Oktober 2023.
Dalam sambutannya usai melantik, Rektor UIN Sunan Kalijaga, Prof. H. Al Makin menyampaikan, agar sebagai ASN di lingkup UIN Sunan Kalijaga tidak gampang mengeluh dalam mensikapi setiap kekurangan yang ada. “Menikmati apa adanya membuat kita akan selalu merasa Bahagia. Kerana dunia ini akan tetap ada, tidak hiraukan ada atau tidaknya kita, dunia akan terus berjalan. Maka sebaiknya berkarya saja dan nikmati apa yang ada. Tidak perlu mengada -adakan atau mencari yang tidak ada, serta serus menghadirkan rasa syukur,” ajak Prof. Al Makin.
Prof. Al Makin juga berpesan agar ASN di lingkup UIN Sunan Kalijaga terus belajar untuk bersikap menjerniskan suasana, mendinginkan suasana, seperti menjernihkan air. Karena dengan suasana yang jernih, dingin seperti jernihnya air, kita akan dapat bercermin memahami diri kita sendiri, memahami kekurangan-kekurangan kita untuk menjadi semakin baik. Bukan malah sibuk mencari kekurangan- kekurangan orang lain.
ASN di lingkup UIN Sunan Kalijaga juga harus dapat berdamai dengan otoritas yang ada, mematuhi otoritas, mentaati semua aturan yang ada, taat kepada pemimpin kita (Menteri, Dirjen, Rektor, Dekan dan seterusnya), serta memberikan pelayanan kepada masyarakat yang sebaik-baiknya.
Sementara sebagai masyarakat di negara demokrasi, kita harus dapat menghormati hak-hak orang lain, banyak belajar dan bukan banyak menuntut. Agar demokrasi di negara kita dapat berkalan baik. “ Mari bersama sama membentuk diri kita masing masing. Membuang diri kita yang tidak diperlukan, belajar dan mengasah diri kita yang diperlukan. Jika itu bisa dilakukan demokrasi akan berjalan baik. Keadilan akan dapat diciptakan, dan peradaban Indonesia akan semakin baik,” demikian harap Rektor. (Weni)