HAJI DAN KEBERSIHAN HATI

Susiknan Azhari*)

Pada hari Ahad tanggal 12 Mei 2024 jamaah haji gelombang pertama kloter pertama akan diberangkatkan dari Indonesia menuju Madinah. Tahun 1445 H/2024 M pemerintah Indonesia memperoleh kuota sebanyak 221.000 dan tambahan sebanyak 20.000 sehingga totalnya mencapai 241.000 kuota haji. Jumlah kuota tahun ini adalah yang terbanyak sepanjang sejarah penyelenggaraan ibadah haji. Persoalan ibadah haji memiliki tingkat kompleksitas yang tinggi karena melibatkan dua negara yaitu Indonesia dan Saudi Arabia. Kesepakatan kedua negara tentang persoalan haji termuat dalam Ta'limul Haj. Hampir setiap tahun ada perubahan kebijakan. Kesemuanya ini dilakukan semata-mata untuk meningkatkan kualitas pelayanan kepada para jamaah.

Tahun ini Saudi Arabia menambahkan fasilitas fast track (layanan cepat keimigrasian) untuk embarkasi Donohudan Solo (SOC) dan embarkasi Juanda Surabaya (SUB). Dengan adanya fasilitas fast track pihak imigrasi Saudi Arabia langsung mengadakan pemeriksaan di Solo dan Surabaya sehingga jamaah haji yang tiba di Madinah dan Jeddah tidak perlu antri berjam-jam. Para jamaah yang tiba langsung naik bus. Bagi jamaah gelombang pertama langsung menuju hotel di Madinah dan bagi jamaah gelombang kedua langsung menuju hotel di Mekah.

Persiapan haji tahun ini berbeda dengan tahun-tahun sebelumnya. Para calon jamaah haji sebelum melakukan pelunasan harus melakukan cek kesehatan. Setelah dinyatakan istitaah dari aspek kesehatan para calon jamaah haji datang ke Bank untuk pelunasan sesuai yang ditetapkan oleh Pihak Pemerintah. Selanjutnya para jamaah yang sudah lunas memperoleh penjelasan dari Penyelenggara Haji dan Umrah (PHU) Kabupaten Kota untuk melengkapi dokumen, seperti pembuatan paspor dan biovisa. Begitu pula persiapan manasik haji yang diselenggarakan tingkat kabupaten dan kecamatan.

Berdasarkan rencana perjalanan haji 1445/2024 yang ditandatangani Dirjen PHU Hilman Latief, jamaah haji mulai masuk asrama pada tanggal 11 Mei 2024. Pada tanggal 12-23 Mei 2024 jamaah gelombang pertama diberangkatkan dari Indonesia menuju Madinah. Sementara itu pada tanggal 24 Mei sampai 10 Juni 2024 jamaah gelombang kedua diberangkatkan dari Indonesia menuju Jeddah. Pada tanggal 10 Juni 2024 semua penerbangan yang menuju Jeddah ditutup (closing date). Selanjutnya pada tanggal 14 Juni 2024 seluruh jamaah haji diberangkatkan dari Mekah menuju Arafah dan tanggal 15 Juni 2024 (9 Zulhijah 1445) puncak haji di Arafah.

Perjalanan ibadah haji merupakan perpaduan aspek fisik dan ruhani. Namun dalam praktiknya seringkali aspek fisik lebih memperoleh perhatian dibandingkan aspek ruhani. Penyakit hati juga tidak kalah penting memperoleh perhatian dibandingkan penyakit fisik. Penyakit hati akan berdampak besar bagi perilaku para jamaah haji. Tentu saja proses pengobatannya tidak sama seperti penyakit fisik. Oleh karena itu masing-masing jamaah perlu merenungkan kembali hakekat haji agar menjalaninya penuh kegembiraan dan tidak merasa terbebani dengan jarak tempuh dan lainnya.

Dalam konteks ini pengalaman haji Ali Shariati yang dituangkan dalam buku yang berjudul "Hajj" dapat menjadi bahan renungan bersama. Menurutnya perjalanan haji merupakan perjalanan ruhani yang meniscayakan masing-masing jamaah menata niat dan membersihkan hati untuk bertemu Sang Kekasih yang dirindu selama ini. Selanjutnya mengambil miqat sebagai simbol untuk melepaskan segala identitas yang selama ini menjadi fir'aun-fir'aun yang melekat dalam diri. Kini hadir dengan kebersihan hati yang disimbolkan dengan kain putih yang menempel pada setiap pribadi. Setiap gerak dan langkahnya dibasahi dengan kalimat tayyibah.

Disinilah peran hati yang bersih menjadi modal utama dalam melaksanakan setiap rangkaian rukun Islam termasuk dalam melaksanakan ibadah haji sejak miqat sampai tahalul. Semoga dengan modal hati yang bersih para jamaah haji diberi kekuatan dan kemudahan dalam melaksanakan prosesi haji. Begitu pula para petugas kloter maupun non kloter dengan tulus melayani tamu-tamu Allah (dhuyufurrahman) sehingga pelaksanaan haji tahun ini lebih baik dan penuh keberkahan. Dengan demikian diharapkan kepulangan para jamaah haji memperoleh haji yang mabrur dan akan berdampak positif bagi pencerahan peradaban.

*) Prof. Dr. Susiknan Azhari, M.A., Guru Besar Fakultas Syari’ah dan Hukum UIN Sunan Kalijaga Yogyakarta dan PPIH Saudi Arabia Tahun 1444/2023.