Kasubdit Penelitian dan Pengabdian Kemenag RI Beri Wejangan Untuk Mahasiswa UIN Sunan Kalijaga
Sarasehan Keislaman dan kebangsaan menjadi bagian dari rangkaian Pengenalan Budaya Akademik dan Kemahasiswaan (PBAK) UIN Sunan Kalijaga Yogyakarta 2024. Bertindak sebagai narasumber, Dr. Nur Hafidz, S.Th.I., M.Sc, Kasubdit Penelitian dan Pengabdian kepada Masyarakat Kementerian Agama Republik Indonesia. Kegiatan tersebut digelar di Gedung Multipuspose UIN Sunan Kalijaga pada Selasa (21/08/2024) dengan diikuti oleh 4.552 Kalijaga Muda.
Dalam sesi tersebut, Dr. Nur Hafidz menyampaikan pentingnya proses dan refleksi dalam pencapaian tujuan hidup. Ia menekankan bahwa perjalanan untuk mencapai derajat yang tinggi, seperti Sunan Kalijaga, memerlukan waktu dan usaha yang tidak instan. "Tidak ada sesuatu yang bersifat instan. Proses dan tahapan harus dihargai, dan hasilnya akan mengikuti," ujarnya.
Disampaikan bahwa di tengah gelombang ribuan Mahasiswa baru yang tersebar di berbagai universitas, penting untuk menyadari bahwa tanpa kualitas diri dan kemampuan yang distingtif, seseorang mungkin tidak akan mendapat perhatian yang layak. Oleh karena itu, Kalijaga Muda harus menetapkan cita-cita dan tujuan yang jelas sesuai dengan fakultas masing-masing. Keahlian di bidang tertentu harus ditunjukkan melalui karya nyata. Tanpa portofolio akademik yang kuat, kualitas akademik seseorang akan terus dipertanyakan. Dalam era digital saat ini, rekam jejak online sangat berpengaruh. Menulis dan mempublikasikan karya ilmiah dan akademik bukan hanya sebuah kewajiban, tetapi juga cara untuk meninggalkan jejak yang signifikan dalam peradaban.
Nur Hafidz juga membahas tantangan dan peluang yang dihadapi generasi digital saat ini. Menurutnya, teknologi memegang peranan penting dalam kehidupan akademik, namun harus digunakan dengan bijak. "Di era digital, semua fasilitas untuk pengembangan akademik sudah tersedia secara online. Tantangannya adalah bagaimana kita dapat memanfaatkan sumber daya ini secara efektif tanpa terjebak dalam plagiarisme," jelasnya.
Lebih lanjut, Nur Hafidz menekankan pentingnya kebijaksanaan dalam menggunakan media sosial yang dapat menjelma menjadi alat yang kuat. Tetapi di sisi lain juga bisa menjerumuskan pada informasi yang tidak akurat. Untuk itu, beliau menekankan untuk meningkatkan kapasitas diri dan kualitas pribadi agar tidak terpengaruh oleh hoaks.
Nur Hafidz juga mengingatkan bahwa di tengah kemajuan teknologi, identitas sebagai warga negara Indonesia dan pemahaman terhadap Pancasila harus tetap dijaga. Beliau menegaskan bahwa Sehebat apapun prestasi kita, jangan sampai melupakan identitas dan filosofi bangsa. Yakni berupa Pancasila yang telah disusun sedemikian rupa oleh para founding father.
Di akhir sesi, Kasubdit Penelitian dan PKM Kemenag RI tesebut memotivasi Mahasiswa baru untuk memanfaatkan momentum PBAK sebagai awal yang indah untuk perjalanan akademik mereka mengingat UIN Sunan Kalijaga sarat akun Mutiara akademik dan para pakar yang keahliannya diakui secara nasional bahkan internasional. "Jadikan momen ini sebagai bagian dari cerita hidup yang akan kalian ceritakan kepada generasi berikutnya. Proses yang kalian jalani dengan sungguh-sungguh akan membuahkan hasil yang memuaskan," tutupnya. (tim humas)