PWN PTK XVI Inisiasi Indaba Pertama dalam Gerakan Kepanduan di Perguruan Tinggi Keagamaan
Pembina Pendamping Kontingen berfoto bersama seusai Indaba I berlangsung
(Gorontalo, 24/05) Istilah "Indaba", mungkin belum begitu familiar di Indonesia. istilah tersebut berasal dari bahasa Zulu, salah satu suku di Afrika, untuk menyebut sebuah pertemuan penting para pemimpin suku.
Istilah "Indaba" diadopsi dalam gerakan kepanduan padaKonferensi Kepanduan Duniake-12 tahun 1949 diElveæter,Norwegiayang diusulkan oleh Lord Rowallansetelah pulang dari tur Afrikanya. Istilah itu kemudian diadopsi oleh gerakan kepanduan sedunia, untuk menamakan pertemuan dalam bentuk perkemahan untuk orang dewasa dalam gerakan kepanduan. Pada PWN PTK XVI ini menjadi moment bersejarah dimana Indaba Pertama di adakan, bertempat di Aula Pertemuan Kampus 2 IAIN Sultan Amai Gorontalo.
Dalam moment Indaba yang pertrama ini berhasil membahas beberapa topik penting, yaitu:
1) Pengembangan SDM Pembina Pramuka di PTKI;
2) Tata Kelola Gugusdepan, Ambalan Penegak & Racana Pandega di PTKI;
3) Pendidikan Kepramukaan & Media Publikasi Ilmiah di PTKI;
4) Strategi Pemenuhan Syarat Pramuka Garuda; dan
5) Inovasi Kegiatan Pramuka Penegak & Pandega di PTKI.
Kegiatan ini diikuti oleh semua Pembina Pendamping Kontingen dari UIN, IAIN dan STAIN seluruh Indonesia. Adapun pembina pendamping dr Kontingen UIN Sunan Kalijaga Yogyakarta adalah Khoirul Anwar, M.A., MD & Dra. Rahmi Tri Mei Maharani, MM. (Faozi/Doni)