Joana Mahasiswa FDK, Sabet Pemenang III Duta Bahasa DIY Punya Segudang Bakat dan Prestasi
Joana Pemenang III Duta Bahasa DIY Mendapatkan Uang Tunai 3 Juta Rupiah
Dalam balutan kebaya merah, Joana Maria Zettira Da Costa, mahasiswa angkatan 2017 dari Program Studi (Prodi) Pengembangan Masyarakat Islam (PMI), Fakultas Dakwah dan Komunikasi (FDK) UIN Sunan Kalijaga tampil percaya diri pada Malam Penganugerahan Duta Bahasa DIY tahun 2022, Jumat (01/07/22) yang diselenggarakan di Pendopo Ageng Grand Rohan Yogyakarta. Ia pun berada di garis terdepan saat menampilkan tari persembahan dalam even tahunan Balai Bahasa Yogyakarta.
Joana menceritakan acara tersebut diadakan untuk mencarigenerasi mudayang peduli terhadap gerakanliterasidi tengah masifnya perkembangan teknologi. Diikuti oleh 30 orang finalis yang sebelumnya telah berhasil menyisihkan lebih dari 100 orang pendaftar.Pada malam penganugerahan tersebut, ketiga puluh orang finalis harus menjawab pertanyaan yang diajukan oleh tiga orang dewan juri di hadapan seluruh penonton dan tamu undangan. Saat sesi tanya jawab, Joana berusaha memberikan jawaban terbaik sesuai konteks pertanyaan. Joana mendapat pertanyaan tentang usulan menjadikan Bahasa Indonesia sebagai bahasa kedua ASEAN.
Terdapat rangkaian panjang yang telah dilalui oleh Joana. Mulai dari seleksi berkas, seleksi wawancara tahap 2, pembekalan, tes Uji Kemahiran Bahasa Indonesia (UKBI), tes bakat, wawancara tahap 3, gladi tari, barulah sampai pada malam grand final.
“Penilaian terhadap para finalis bukan hanya dilihat dari penampilan dan jawaban pada malam final saja, namun juga dari penampilan para finalis selama proses seleksi dilakukan. Bisa dibilang ini paket lengkap,” ujar Joana yang menyabet gelar Pemenang III Duta Bahasa DIY 2022.
Duta Bahasa harus memenuhi berbagai macam aspek penilaian. Mulai dari kemampuan wicara publik, kemampuan berbahasa Indonesia, kemampuan berbahasa daerah, kemampuan berbahasa asing, nilai UKBI, riwayat hidup (CV) yang memadai, bakat yang mumpuni, penulisan esai kebahasaan dengan isu literasi terkini, pemahaman budaya lokal, pemahaman isu global, dan berbagai aspek teknis yang dinilai saat pembekalan, lanjut Joana seraya memberikan tips jitu menjadi Duta Bahasa.
"Alhamdulillah, berkat doa dan dukungan keluarga dan teman-teman tercinta. Dari Kaprodi, Dosen pembimbing skripsi bahkan Dosen FDK. Maturnuwun semuanya. Prestasi ini tidak berarti tanpa support kalian." kata Joana yang berdomisili di Kampung Batik Giriloyo, Karangkulon, Wukirsari, Imogiri, Bantul, Yogyakarta.
Ketika dihubungi Tim Humas melalui WhatsApp, ternyata Joana memang gadis penuh prestasi. Selama kuliah di FDK, ia meraih Juara II Lomba Penulisan Karya Tulis Kependudukan tingkat provinsi oleh BKKBN DIY, menjadi Duta Museum dalam pemilihan Duta Museum yang digelar Dinas Kebudayaan DIY, terpilih dalam ajang Duta Gemari Baca, dinobatkan sebagai Mahasiswa Teladan Mutu UIN Sunan Kalijaga tahun 2020, menjadi representasi dalam Residensi Penggiat Literasi oleh Kemdikbud yang digelar di Lampung sekaligus terpilih sebagai penulis terbaik artikel literasi numerasi, dan ia pernah diundang oleh Kemdikbud dalam gelaran Festival Literasi Indonesia yang bersamaan dengan Puncak Hari Aksara Internasional pada 2020 yang berpusat di Kota Makassar, Sulawesi Selatan.
Saat ini, Joana aktif menjadi Pengurus Pusat Forum Taman Bacaan Masyarakat (TBM), menjadi reporter untuk dua majalah kebudayaan, yakni Majalah Mata Budaya Dinas Kebudayaan Provinsi DIY dan Majalah Mentaok Dinas Kebudayaan Kabupaten Bantul. Menjadi mentor penelitian untuk siswa SMA se-DIY di lembaga Sagasitas yang bekerjasama dengan Dinas Dikpora DIY. Ia juga mengajar di beberapa sekolah dasar dan menengah untuk mata pelajaran bahasa, penelitian, dan public speaking. Selain itu, gadis kelahiran Yogyakarta, 13 Juni 1999 ini juga aktif menjadi MC, moderator, dan pengisi acara untuk berbagai macam kegiatan.
Di tengah padatnya aktivitas mengelola sebuah taman baca yang ia rintis bersama ibunya di rumah sejak tahun 2015, Joana pun berjibaku menuntaskan skripsinya agar bisa wisuda akhir tahun ini. Keinginannya pun tak muluk, ia bisa menyumbangkan prestasi terbaiknya untuk kampus tercinta.
“Salah satu keinginan sebelum lulus adalah prestasi Saya diposting di instagram fakultas (@fdkuinsk) dan instagram universitas (@uinsk). Semoga bisa menginspirasi teman-teman yang lain," harapnya
Ia menambahkan bahwa semua pencapaian ini adalah ridha dari Allah yang merupakan ridha dari orang tua.
“Segala hal-hal baik yang kita terima bukan hanya buah usaha kita semata. Ini adalah buah dari doa-doa panjang dari ibu, orang tua kita, setiap malamnya,” pungkas Joana. (Nurul)