Rektor Resmikan Studio Podcast FEBI UIN SUKA
Rektor UIN Sunan Kalijaga Prof Dr. Phil Al Makin, MAsecara resmi meluncurkan studio podcast "Open the World" Fakultas Ekonomi dan Bisnis Islam (FEBI), Rabu Siang (23/03). Dalam peresmian tersebut, Rektor didampingi Dekan FEBI, Dr. Afdawaiza, S.Ag., M.Ag, dan jajaran pimpinan fakultas, Wakil Dekan Bidang Akademik dan Kelembagaan Dr. Misnen Ardiansyah, S.E., M.Si., Ak., CA., ACPA.,Wakil Dekan Bidang Keuangan dan Administrasi Dr. Sunaryati, S.E., M.Si., dan Wakil Dekan Bidang Kemahasiswaan dan Kerjasama Dr. Ahmad Salehudin, S.Th.I., M.A.
Dalam peresmian yang diawali dengan pemotongan untaian bunga melati oleh Rektor UIN Suka, turut hadir Ketua Senat Prof. Dr. H. Siswanto Masruri, MA, Sekretaris Senat Prof. Dr. H. Maragustam, MA, para Dekan di lingkungan UIN Sunan Kalijaga, Kaprodi dan Sekprodi di FEBI, dan para ketua pusat studi.
Dalam sambutannya, Prof Al Makin menyampaikan apresiasinya atas keberadaan studio FEBI tersebut yang menurutnya merupakan salah satu studio terbaik di UIN Sunan Kalijaga. Fakultas Ekonomi dan Bisnis Islam akan menjadi leader dalam menunjang industri di masa yang akan datang. “Ini adalah fakultas yang masa depannya luar biasa cerah sekali,” ujarnya.
Dekan FEBI Dr. Afdawaiza di akhir menutup dengan harapan bahwa FEBI UIN Suka dapat betul-betul menjadi kiblat dari kajian ekonomi dan keuangan syariah di indonesia. Peluncuran studio podcast "Open the World" FEBI UIN Sunan Kalijaga sebagai penanda satu dasawarsa eksistensinya, merupakan upaya FEBI untuk berkiprah lebih luas dalam menyemai dan mendeseminasi ide-ide ekonomi dan bisnis Islam kepada masyarakat. "Mudah-mudahan kita semakin semangat bekerja bersama untuk menghasilkan sesuatu yang luar biasa kedepannya,” pungkasnya.
Menurut Wakil Dekan Bidang Kemahasiswaan dan Kerjasama Dr. Ahmad Salehudin, MA.,keberadaan podcast untuk memperkuat kiprah FEBI dalam dua hal, yaitu membentuk kesadaran tentang ekonomi dan bisnis Islam pada satu sisi, dan menjangkarinya dari kepentingan pragmatis sekelompok orang yang menjadikan Islam sekedar komoditi. (FEBI/Ihza)