Dosen KPI UIN Suka Beri Beri Pembekalan Pengembangan Laboratorium Dakwah Virtual Era Big Data Di UIN Walisongo
Masih dalam rangka mensikapi masa Pandemi Covid-19, keberadaan laboratorium Perguruan Tinggi harus tetap bisa diandalkan. Demikian halnya Laboratorium Fakultas Dakwah dan Komunikasi, UIN Sunan Kalijaga Yogyakarta. Salah satu pengelola laboratorium Fakultas Dakwah dan Komunikasi, UIN Sunan Kalijaga, yang juga Dosen Prodi Komunikasi Penyiaran Islam, Fakultas Dakwah dan Komunikasi, Mochamad Sinung Restendy, M. Sos., melakukan terobosan-terobosan sehingga laboratorium di fakultas ini tetap eksis, dalam arti tetap dapat dipakai untuk melakukan kegiatan kegiatan praktikum dengan lancar dan aman.
Keberhasilan Fakultas Dakwah melakukan terobosan dalam hal adaptasi teknologi dan manajerial pengelolaan laboratorium ditularkan oleh Mochammad Sinung kepada para akademisi Fakultas Dakwah dan Komunikasi, UIN Walisongo Semarang, dalam forum workshop pengembangan mutu laboratorium Fakultas Dakwah dan Komunikasi UIN Walisongo, Semarang, 23-24/10/2020. Forum ini dihadiri Dekan, Wakil Dekan, Kaprodi dan jajaran pengelola laboratorium Fakultas Dakwah dan Mkomunikasi, UIN Walisongo.
Di hadapan para peserta workshop Sinung memaparkan berbagai inovasi yang dilakukan oleh pengelola Laboratorium, hingga Laboratorian Fakultas Dakwah dan Komunikasi tetap eksis dan efektif melakukan kegiatan praktikum di masa pandemi ini. Dijelaskan, menyadari kondisi masa Pandemi Covid-19, kondisi masyarakat dunia yang terhubung oleh kemajuan teknologi digital dan sebagai upaya menopang agar Fakultas Dakwah dan Komunikasi UIN Suka agar tetap menjadi rujukan dan pintu masuk literasi dakwah kontemporer, pihaknya melakukan terobosan terhadap pengelolaan laboratorium yang semula berbasis face to face menjadi cyberspace. Penguasaan aplikasi Big Data menjadi penting, sehingga Laboratorium Dakwah yang dikelolanya dapat mengakomodasi semua mata kuliah dan isu isu menarik dinamika dunia, menjadi pusat kajian penelitian dan pengembangan dakwah dan komunikasi, bukan sekedar untuk latihan dan praktikum, berfungsi sebagai Center of Knowledge , Digital outcome, Tempat ajang unjuk kreasi bukan sekedar ceramah, dan tempat publikasi melalui kanal kanal yang ada,papar Sinung.
Sementara, tentang kepengurusan, Laboratorium Dakwah dan Komunikasi saat ini memiliki lebih banyak devisi. Dari Ketua dan Sekretaris membawahi tujuh devisi, yakni; Devisi Broadcasting, Devisi Publishing, Devisi Media, Devisi Konseling, Devisi Penelitian-Pelatihan-Pengembangan (Kajian), Devisi Jurnalistik, dan Devisi Kerja-Sama. Ruang ruang praktikum terdiri dari; Pusat Pengembangan Teknologi Dakwah, Pusat Studi Dakwah dan Transformasi, Pusat Studi Kecerdasan Digital, Radio Rasida FM (ruang praktikum sekaligus untuk siaran), Desain, Fotografi dan Komunikasi, Suka- TV (ruang praktikum sekaligus untuk siaran), dan ruang praktikum masing-masing Prodi.
Di ruang ruang praktikum berbasis teknologi digital-big data inilah semua mahasiswa Fakultas Dakwah dan komunikasi, UIN Sunan Kalijaga Yogyakarta leluasan melakukan inovasi, memproduksi konten-konten dakwah aplikatif dan dakwah transformatif. Dakwah Aplikatif yakni; dakwah yang diimplementasikan tidak hanya bil lisan tetapi juga bil kutub, bil hal dan bith tadbir. Tidak hanya berkomunikasi ataupun berdakwah orang per orang tetapi juga kolektif, tidak hanya sharing informasi tetapi juga sosialisasi sehingga yang dibutuhkan bukan hanya sinten (siapa dai nya) tetapi yang dibutuhkan adalah sistem yang dibangun untuk keberlanjutan, partisipatif, otentitas dll. Dakwah transformatif yakni dakwah yang berangkat dari keprihatinan sosial menuju perubahan sosial yang lebih adil, manusiawi dan egaliter, jelas Sinung.
Dijelaskan pula tentang standar manajemen yang diterapkan yakni: Secara organisatoris, Visi, misi, tujuan, struktur, strategi, program, dan model pelaksanaan harus jelas. Kepemimpinan; menerapkan Kebijakan kepemimpinan dengan gaya kepemimpinan yang instruktif, partisipatif, dan konsultatif delegatif, dan pandai menyesuaikan. Perencanaan kegiatan, dipastikan sasaran, waktu, tema, resiko, dan peluang. Dukungan; SDM, Sarpras, mitra, komunikasi, dan kompetensi. Operasional; Rencana, produksi sampai pelepasan produk. Evaluasi kinerja; Penyesuaian terhadap kebutuhan fakultas dan prodi seperti karya dan kemampuan dosen. HAKI dan lain-lain, imbuh Sinung. (Weni)