60 Mahasiswa UIN Sunan Kalijaga Terima Beasiswa dari Bank Mandiri
Penyerahan Simbolis dari Wakil Direktur Bank Mandiri Area DIY Kepada Plt. Rektor Dr. Phil Sahiron MA
60 orang mahasiswa UIN Sunan Kalijaga (Suka) menerima beasiswa dari Bank Mandiri. Beasiswa diserahkan oleh Wakil Direktur Bank Mandiri Area DIY, Gunawan Adi Sasongko secara simbolis kepada beberapa mahasiswa, diikuti oleh 60 orang mahasiswa yang menerima beasiswa melalui Zoom Meeting, disaksikan PLT. Rektor UIN Sunan Kalijaga Yogyakarta, Dr. Phil Sahiron, M.A., Wakil Rektor Bidang Kemahasiswaan dan Kerjasama, Dr. Waryono, M.Ag., dan para pejabat struktural di lingkungan UIN Suka, Rabu, 24/6/2020. Ke 60 orang mahasiswa yang menerima beasiswa terdiri dari; 5 orang dari Fakultas Adab dan Ilmu Budaya, 7 orang dari Fakultas Dakwah dan Komunikasi, 8 orang dari Fakultas Syari’ah dan Hukum, 15 orang dari Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan, 7 orang dari Fakultas Ushuluddin dan Pemikiran Islam, 6 orang dari Fakultas Sains dan Teknologi, 6 orang dari Fakultas Sosial dan Humaniora, dan 8 orang dari Fakultas Ekonomi dan Bisnis Islam.
Plt. Rektor, Dr. Sahiron dalam sambutannya sebelum penyerahan beasiswa antara lain menyampaikan, UIN Sunan Kalijaga dengan Bank Mandiiri telah bekerja sama cukup lama. Sekian lama bekerja sama, Bank Mandiri telah banyak memberikan kemudahan manajemen keuangan dan pengembangan akademik di kampus UIN Sunan Kalijaga ini. Itu karena pengelolaan TI di Bank Mandiri terbukti terbaik. Dan kali ini UIN Sunan Kalijaga mendapat kemudahan lagi dari Bank Mandiri dengan pemberian beasiswa kepada para mahasiswa UIN Sunan Kalijaga yang berprestasi maupun kriteria lain yang berhak menerima beasiswa.
Kepada perwakilan dari Bank Mandiri, Sahiron menyampaikan, seleksi beasiswa ini dilakukan secara terbuka, kemudian dilakukan seleksi di Bagian Kemahasiswaan dengan menetapkan 3 kriteria yang berhak menerima beasiswa. Kriteria yang pertama adalah mahaiswa yang tertinggi IPK-nya dan punya prestasi akademik yang baik dari semua Prodi. Kriteria yang kedua adalah para mahasiswa yang aktif dalam organisasi mahasiswa intra (SEMA dan DEMA Universitas dan Fakultas), serta organisasi ekstra kampus, di mana keputusan siapa yang berhak menerima diserahkan kepada musyawarah mahasiswa. Kriteria yang ketiga adalah para mahasiswa yang secara ekonomi kurang mampu. Selain dari Bank Mandiri UIN Sunan Kalijaga juga bekerja sama dengan lembaga-lembaga lain untuk memberikan kepedulian kepada mahasiswa UIN Sunan Kalijaga melalui pemberian beasiswa, seperti dari BNI, BAZNAS, BI dan banyak lagi. UIN saat ini memiliki kurang lebih 18 ribu mahasiswa. Pihaknya ingin terus berupaya meningkatkan kepedulian terhadap mahasiswa melalui pemberian beasiswa yang diseleksi secara adil dan merata. Pihaknya juga berharap, kerja sama dengan Bank Mandiri bisa lebih meningkat lagi untuk memajukan kampus tercinta ini, demikian papar Sahiron.
Sementara itu, Gunawan Adi Sasongko dalam sambutannya antara lain menyampaikan bahwa beasiswa yang disampaikan kepada para mahasiswa terpilih merupakan bukti nyata visi dan misi Bank Mandiri dalam ikut membangun negeri melalui pengembangan pendidikan tinggi. Pihaknya berharap para mahasiswa memiliki ketekunan dalam belajar agar tumbuh menjadi generasi yang baik yang mampu menopang Indonesia menjadi negara maju di masa mendatang.
Menurut Gunawan Adi Sasongko, UIN Sunan Kalijaga menjadi salah satu pilihan terbaik Bank Mandiri dalam bermitra. Karena menurutnya UIN Sunan Kalijaga adalah tempat yang pas mendidik generasi masa depan bangsa, karena mumpuni dalam pengembangan pendidikan dan menerapkan cara beragama yang rahmat bagi seluruh alam semesta ini. Bank Mandiri ingin menjadi bagian dari UIN Sunan Kalijaga, bukan hanya dalam hal finansial, kemudahan teknologi digital, rekonsiliasi dan seterusnya. Namun juga dapat dilibatkan dalam pengembangan akademik, seperti kuliah umum, magang, pengabdian masyarakat dan kegiatan kegiatan lainnya yang terkait dengan pengembangan akademik. Saat ini dengan adanya Pandemi Covid-19, banyak produk-produk Bank Mandiri yang dikembangkan menyesuaikan dengan kondisi New Normal. Seperti mengurangi ATM ke arah teknologi digital, menumbuhkembangkan masyarakat untuk menekuni wirausaha kreatif dengan mendukung permodalannya dan mengkompetisikan untuk menggairahkan wirausaha mandiri. Karena ini menjadi satu satunya syarat agar Indonesia bisa tumbuh menjadi negara maju, yakni pengembangan dunia wirausaha harus bisa lebih dari 6%. Kepada para mahasiswa UIN Sunan Kalijaga pihaknya berpesan, agar bisa menjadi pohon-pohon besar yang rindang yang mampu menaungi banyak orang dan membawa Indonesia menjadi negara maju. (Weni/Doni)