Mahasiswa UIN Sunan Kalijaga Yogyakarta Berhasil Juara 3 Dan Berkas Terbaik Kejuaraan Moot Court Tingkat Nasional 2020.
Selebrasi tim Moot Court Mahasiswa Fakultas Syari’ah dan Hukum UIN Sunan Kalijaga .
Mahasiswa Fakultas Syari’ah dan Hukum (FSH) UIN Sunan Kalijaga Yogyakarta berhasil menorehkan tinta emas dalam kompetisiMoot Court yang diselenggarakan oleh Perhimpunan Advokat Indonesia (PERADI) mengangkat tema “Peradilan Semu Tata Usaha Negara Berbasise-litigationpertama kali di Indonesia. Tim UIN Sunan Kalijaga berhasil mendapatkan Juara 3 dan berkas terbaik dalam kejuaraan tersebut.
Setelah melewati seleksi berkas gugatan yang diikuti oleh 34 Tim dari setiap universitas, delegasi FSH berhasil keluar sebagai tim yang memiliki nilai tertinggi di Chamber A dan berhak untuk melaju ke babak selanjutnya yaitu pengumpulan berkas sidang dan simulasi persidangan yang berlangsung pada tanggal 7 sampai 9 Februari 2020 di Jakarta. Tidak hanya UIN Sunan Kalijaga yang berhak melaju ke babak tersebut, ada 11 tim lain dari setiap perguruan tinggi.
Tim FSH dibimbing sekaligus dilatih oleh salah satu Hakim Pengadilan Tinggi Umum Negeri (PTUN) Yogyakartayang juga merupakan Dosen Hukum Acara PTUN di FSH UIN Sunan Kalijaga yaitu Ibu Andriyani Masyitoh.
Hari pertama kompetisi diawali dengan kegiatanOpening Ceremonykemudian dilanjutkan denganTechnical Meetingyang membahas bagaimana rules yang digunakan dalam bersidang sekaligus penentuan chamber yang akan diisi tiap-tiap perwakilan universitas.
Keesokan harinya seluruh delegasi FSH bersiap untuk mensimulasikan persidangan PTUN pada jam 16.00 bertempat di Pengadilan Negeri Jakarta Barat (tidak di PTUN Jakarta karena dalam tahap renovasi). Tim FSH berhasil menuntaskan persidangan dengan waktu 94 menit 33 detik dan mendapatkangolden timeyang memberikan nilai tambah sebanyak 100 poin.
Setelah menyelsaikan simulasi persidangan, tibalah pada tahap yang mendebarkan yaitu pengumuman delegasi mana saja yang akan melaju ke babak final. Pada saat penghitungan nilai yang diwakili oleh ketua delegasi dan didampingi salah satu rekan delegasi, Prusut Papandrio dan Firdiansyah Hidayatullah menangis haru karena tidak menyangka delegasi FSH lolos ke babak final dengan menyingkirkan tim UNS, USU dan Universitas Airlangga pada chamber A atau biasa disebut oleh delegasi lain yaitu chamber neraka. Mengingat setiap tim dari perguruan tinggi tersebut merupakan Tim Senior dalam duniaMoot Court. Kemudian untuk Chamber B dan C yang lolos ke babak final yaitu UNNES dan UMY.
Babak final dimulai pada hari Minggu, 9 Februari 2020 pada pukul 08.00 WIB. Delegasi FSH mendapatkan nomor urut pertama untuk mensimulasikan persidangan. Simulasi persidangan berjalan khidmat dan penuh percaya diri. Terlebih simulasi tersebut disaksikan oleh beberapa sanak keluarga dari setiap delegasi, yang tentunya mampu memberikan energi positif bagi delegasi. Delegasi FSH berhasil menyelsaikan simulasi persidangan dengan waktu 94 menit 15 detik yang artinya secara otomatis mendapatkan poin 100 karena masih di ruang lingkupgolden time.
Setelah babak final selesai, tibalah saatnyaclosing ceremonysekaligus pengumuman juara-juara, peran-peran terbaik dan berkas terbaik. Pengumuman babak final dibacakan dan menyatakan tim UIN Sunan Kalijaga berhasil mendapatkan Juara 3 dan berkas terbaik, Unnes mendapatkan juara 2 dan UMY mendapatkan Juara 1 beserta seluruh peran terbaik dan berhak membawa pulang piala bergilir PERADI.
Tim Moot Court FSH UIN Sunan Kalijaga yaitu Prusut Papandrio (Prodi Ilmu Hukum 2016), Firdiansyah Hidayatullah (Prodi Ilmu Hukum 2016), Anindya Rizqi Widodo (Prodi Ilmu Hukum 2016), Ramlah Icha Vidani (Prodi Ilmu Hukum 2016), Astri Isima (Prodi Ilmu Hukum 2016), Siti Maila Nurhasanah (Prodi Hukum Ekonomi Syari’ah 2016), Liulinnuha Hanafi (Prodi Hukum Tata Negara 2016), M. Farhan Fuadi (Prodi Hukum Keluarga Islam 2016), Ikhya Ulumudin (Prodi Ilmu Hukum 2017), Devi Riyani (Prodi Ilmu Hukum 2017), Prasetyo Dhimas (Prodi Ilmu Hukum 2017), Prima Tedi (Prodi Ilmu Hukum 2017), Handika F. Nugroho (Prodi Ilmu Hukum 2017), Pangesa Jati P. (Prodi Ilmu Hukum 2017), Zaqil Widad (Prodi Hukum Keluarga Islam 2017), Wildatul Jannah (Prodi Hukum Tata Negara 2017) dan Lalu Rizqi Ramdani Alfaen. (Prodi Ilmu Hukum 2018). (KPS-khabib/Humas)