Perkembangan Industri Halal Jadi Fokus Pembahasan Dalam ISIEB 2018
Prof. Drs. K.H. Yudian Wahyudi, M.A, Ph.D saat membuka ISIEB
Rabu, (14/11) 2018, Fakultas Ekonomi dan Bisnis Islam UIN Sunan Kalijaga Yogyakarata menggelar acara International Seminar on Islamic Economics and Business (ISIEB). Kegiatan ini diikuti oleh segenap civitas akademika yang tergabung dalam AFEBIS (Asosiasi Fakultas Ekonomi dan Bisnis Islam) dan mahasiswa Fakultas Ekonomi dan Bisnis Islam. Acara yang dilaksanakan di Hotel New Saphir Yogyakarta ini mengusung tema “Buildng Synergy Between Halal Sector and Islamic Finacial Industry in the Disruption Era: Opportunity and Chalenge”. Seminar international ini diselenggarakan dalam dua hari yaitu pada tanggal 14 dan 15 November 2018.
Dalam pidato sambutanya Dekan Fakultas Ekonomi dan Bisnis Islam, Dr. H. Syafiq M. Hanafi, menyapaikan bahwa Ekonomi dan keuangan syariah sudah semakin berkembang pesat di Indonesia, terutama di bidang pembangunan dan pengembangan industry halal. Melihat hal tersebut tentu merupakan tantangan besar bagi Fakultas Ekonomi dan Bisnis Islam untuk menciptakan lulusan yang handal di bidang perekonomian Syariah. “Jadikanlah tantangan ini sebagai peluang besar kemajuan ekonomi dan bisnis islam di Indonesia tahun mendatang”, tambah Syafiq.
Rektor, Prof. K.H. Yudian Wahyudi, Ph.D. secara resmi membuka acara seminar. Dalam pidato pembukaan ini rektor menyampaikan akan pentingnya pengembangan potensi ekonomi dan bisnis Islam di Indonesia mengingat besarnya potensi yang dimiliki.
Turut hadir sebagai keynote speaker Sekretaris Kementerian Koordinator Bidang Perekonomian (Sesmenko) Susiwijono, mewakili Menko.Perekonomian RI, Darmin Nasution, Ph.D. Susiwijono memaparkan bahwa. ekonomi global sedang bergerak pada industri halal, di mana merupakan potensi bagi Indonesia untuk meningkatkan sinergi sebagai pelaku industri halal, sehingga bisa memicu kemajuan ekonomi syariah.
Potensi peningkatan ekonomi syariah lewat industri halal tersebut sangat baik, jika didukung dengan pembiayaan syariah sebagai solusi keuangan dalam pengembangan industri halal. Hal ini juga disampaikan Rully Yusuf, selaku perwakilan dari Sharia Division di PT Pegadaian, di mana produk pegadaian di bidang syariah mampu mengatasi masalah pembiayaan bisnis Islam.
“Beragam pandangan dari para akademisi, regulator, dan praktisi tersebut menyatakan bahwa potensi kemajuan ekonomi syariah sangat besar mengingat perekonomian global saat ini sedang gencar mengembangkan industri halal. Sebagai negara dengan mayoritas penduduk Islam, Indonesia bisa memajukan sektor halal untuk menjadi pelaku industri halal yang terdepan”, pungkas Rully. (Doni-Humas)