UIN Sunan Kalijaga Melakukan Kerja Sama dengan Yayasan dan PT AHM Dalam Program Safety Riding dan Pengembangan UMKM Difabel

Rektor Universitas Islam Negeri (UIN) Sunan Kalijaga Yogyakarta, Prof. Noorhaidi Hasan, secara resmi menandatangani Nota Kesepahaman Kerja Sama (MoU) dengan Yayasan Astra Honda Motor terkait program Safety Riding, serta dengan PT Astra Honda Motor (PT AHM) terkait pengembangan UMKM Difabel.
Penandatanganan MoU ini berlangsung pada Senin (2/12/2024), di Ruang Teatrikal Gedung Kuliah Terpadu (GKT) UIN Sunan Kalijaga Yogyakarta. Acara tersebut dihadiri oleh sejumlah tokoh penting, diantaranya Wakil Rektor 2, bidang Administrasi Umum, Perencanaan, dan Keuangan, Dr. Mochamad Sodik; Wakil Rektor 3, bidang Kemahasiswaan dan Kerja Sama, Dr. Abdur Rozaki, M.Si.; Ketua Lembaga Penelitian dan Pengabdian Masyarakat (LPPM), Dr. Abdul Qoyyum; serta General Manager Corporate Communication PT Astra Honda Motor sekaligus Ketua Yayasan Astra Honda Motor, Ahmad Muhibbhuddin, beserta sejumlah pihak terkait lainnya.

Rektor Universitas Islam Negeri (UIN) Sunan Kalijaga Yogyakarta, Prof. Noorhaidi Hasan, dalam sambutannya mengungkapkan rasa syukur dan apresiasi atas terselenggaranya kerja sama dengan Astra Honda Motor. Pihaknya menekankan pentingnya kampanye keselamatan berkendara, terutama untuk Mahasiswa.

“Kita sering kali mendengar berita duka akibat kecelakaan berkendara yang tidak hanya menyebabkan luka parah, tetapi juga kehilangan nyawa. Oleh karena itu, kegiatan ini sangat penting untuk memastikan Mahasiswa memahami dan menerapkan cara berkendara yang benar. Kita tidak ingin lagi mendengar kabar duka dari salah satu Mahasiswa yang mengalami kecelakaan,” ungkapnya
Ia juga mengapresiasi program ini dan berharap kerja sama di masa depan dapat berkembang, seperti melalui pemberian beasiswa kepada Mahasiswa. Ia menutup sambutannya dengan harapan dan doa untuk kemajuan UIN Sunan Kalijaga sebagai kampus tercinta, agar semakin unggul, berkembang, dan mencapai reputasi global.

“Semoga mimpi kita untuk memiliki kampus kedua dapat benar-benar terwujud. Dalam rencana ini, kami mengajukan 10 fakultas baru dengan 30 program studi di bidang sains, teknologi, matematika, dan engineering. UIN Sunan Kalijaga terus berkomitmen untuk berkembang, meningkatkan mutu, dan meraih reputasi global, mampu berdiri dalam jajaran World University Rankings,” pungkasnya

Sementara itu, General Manager Corporate Communication PT Astra Honda Motor sekaligus Ketua Yayasan Astra Honda Motor, Ahmad Muhibbuddin, menyampaikan bahwa kerja sama dengan UIN Sunan Kalijaga telah mengalami perkembangan signifikan sejak pertama kali dimulai pada tahun 2016. “Kerja sama ini terus naik level. Dimulai dengan (PLD) pada tahun 2016, dilanjutkan dengan pengembangan KKN Tematik Satu Hati pada tahun berikutnya, sebelum akhirnya berbicara tentang Safety Riding dan pengembangan UMKM” ujarnya.

Ia menekankan bahwa kerja sama di bidang keselamatan berkendara, yang kini diformalkan melalui MoU, adalah langkah penting. “Sebagai produsen sepeda motor terbesar, kami merasa memiliki tanggung jawab sosial untuk mengajak berbagai pihak, termasuk Mahasiswa, dalam mensosialisasikan keselamatan berkendara. Ini bukan hal mudah karena banyak faktor yang memengaruhi perilaku berkendara. Namun, upaya ini harus dilakukan bersama-sama,” tegasnya. Mengakhiri sambutannya, ia berharap program ini dapat terus berlanjut, menginspirasi, dan mempercepat penyebaran ‘virus’ keselamatan berkendara di kalangan anak muda.

Kegiatan dilanjutkan dengan Talkshow Safety Riding yang menghadirkan dua narasumber, yakni Dr. Ir. Yandra Rahadian Perdana, ST., MT, Dosen Teknik Industri UIN Sunan Kalijaga, dan Muhammad Ali Iqbal, Instruktur Astra Honda Motor Yogyakarta. Talkshow kali ini berlangsung interaktif dengan Viqra Engfita Wahyuni, Duta Kampus UIN Sunan Kalijaga 2024, sebagai moderator.
Dr. Yandra menyambut baik pelaksanaan Safety Riding Campaign ini. Ia menekankan pentingnya kesadaran penuh terhadap potensi bahaya saat berkendara. “Keselamatan itu harus membiasakan yang benar, bukan membenarkan yang biasa,” ujarnya. Menurutnya, kebiasaan kecil yang salah sering kali dianggap normal, padahal dapat menjadi penyebab utama kecelakaan. Oleh karena itu, ia mengajak seluruh peserta untuk selalu mematuhi aturan berkendara guna meminimalkan risiko di jalan raya.
Lebih lanjut, Dr. Yandra menjelaskan perbandingan antara keselamatan berkendara menggunakan motor dan pesawat secara teori. “Secara teori, naik pesawat lebih aman dibandingkan naik motor karena dalam dunia penerbangan, tidak ada toleransi terhadap hal-hal yang berpotensi menyebabkan kecelakaan. Semua variabel yang memengaruhi keselamatan, sekecil apa pun, dikontrol dengan sangat ketat,” ungkapnya. Sebaliknya, ia menambahkan bahwa berkendara dengan motor memiliki banyak variabel yang sulit dikendalikan, seperti kondisi jalan, cuaca, dan perilaku pengendara lain. Oleh karena itu, kunci utama untuk menciptakan keselamatan berkendara adalah dengan mematuhi aturan lalu lintas dan tidak mengabaikan potensi bahaya sekecil apa pun.

Sementara itu, Muhammad Ali Iqbal, Instruktur Astra Honda Motor Yogyakarta, menekankan pentingnya kesadaran individu saat berkendara di jalan raya. Menurutnya, pengendara harus fokus pada keselamatan dirinya dengan berkendara sebaik mungkin dan menggunakan perlengkapan keselamatan yang lengkap. “Pengendara harus ‘egois’ dalam artian positif, yaitu mencari keamanan diri sendiri. Jangan sampai niat menolong orang lain yang kecelakaan malah membuat diri kita juga menjadi korban,” tegasnya.

Ia juga mengingatkan untuk tidak meremehkan penggunaan perlengkapan keselamatan, seperti helm, meskipun jarak perjalanan dianggap dekat. “Bagian tubuh yang paling vital adalah kepala. Jika terjadi hal yang tidak diinginkan, risikonya sangat besar. Karena itu, pakailah helm segera setelah motor dinyalakan, karena kita tidak pernah tahu bahaya apa yang bisa mengintai di jalan,” pesannya.

Terkait kebiasaan pengendara yang menggunakan earphone atau bermain ponsel saat berkendara, Muhammad Ali Iqbal memberikan peringatan keras. “Saat berkendara, fokus adalah kunci utama. Jangan bermain ponsel, mendengarkan musik, atau melakukan aktivitas lain yang mengalihkan perhatian, karena taruhannya adalah nyawa,” ujarnya.

Sebelumnya dilaksanakan praktik safety riding di lintasan safety riding UIN Sunan Kalijaga oleh para Mahasiswa UIN Sunan Kalijaga yang merupakan Safety Riding Agent, dan dipandu oleh instruktur dari AHM. Kegiatan ini diharapkan dapat meningkatkan kesadaran dan kemahiran Mahasiswa dalam berkendara dengan aman dan nyaman. (tim humas)