Pelatihan Kepemimpinan Ormawa UIN Sunan Kalijaga Yogyakarta Tahun 2024

UIN Sunan Kalijaga Yogyakarta menggelar pelatihan kepemimpinan bagi organisasi mahasiswa (Ormawa) dengan tema "Empowering Knowledge, Shaping the Future" pada tanggal 30 Oktober - 1 November 2024, di Kota Solo. Kegiatan ini bertujuan memperkuat kapasitas kepemimpinan para ketua Ormawa (UKM, SEMAU, DEMAU) dalam menghadapi tantangan era digital dan industri 4.0 serta menuju masyarakat 5.0.

Pelatihan tersebut diisi oleh Munajat, Ph.D., seorang ahli dalam bidang kepemimpinan komputasional yang memaparkan konsep-konsep mutakhir kepemimpinan dalam era Revolusi Industri 4.0 dan Society 5.0. Melalui materi yang disampaikan, para peserta dikenalkan dengan pemikiran komputasional yang mengintegrasikan kemampuan analitis berbasis data untuk memecahkan masalah kepemimpinan dengan cara yang lebih efektif, efisien, dan optimal.

Munajat menjelaskan bahwa kepemimpinan masa kini memerlukan adaptasi terhadap perubahan teknologi serta kemampuan untuk memahami kebutuhan tim, membuat keputusan strategis, dan menciptakan visi yang jelas. "Kepemimpinan berbasis komputasi memungkinkan kita menggabungkan teknologi seperti Big Data dan Artificial Intelligence dengan cara berpikir yang terstruktur dan terukur, sehingga pemimpin dapat menciptakan dampak positif yang lebih luas dalam organisasi," ujar Munajat.

Savic Ali, seorang aktivis, santri, dan intelektual muda Nahdlatul Ulama turut membagikan wawasannya kepada para Ketua Ormawa UIN Sunan Kalijaga. Ia memaparkan pengalamannya sebagai aktivis pada zamannya (sekitar tahun 1998) dan perbandingannya dengan realitas dunia saat ini. Hal tersebut berkaitan dengan dinamika sosial politik yang ada pada masa itu yang sangat berbeda dengan masa sekarang.

“Mahasiswa pada zaman saya itu perannya adalah pendobrak. Sementara mahasiswa sekarang, menurut saya, lebih berperan sebagai innovator. Sosial politik pada saat ini lumayan terbuka. Leadership yaitu orang yang memiliki visi dan tujuan baik untuk masyarakat lokal dan global. Jangan menafikan keadaan nasional dan global. Hal yang harus diingat adalah Indonesia pada dasarnya memiliki kultur resistensi, atau anti-kolonial. Sementara negara-negara Eropa kulturnya adalah inovatif,” terang Savic Ali.

Wakil Rektor III Bidang Kemahasiswaan dan Kerja Sama, Dr. Abdur Rozaki, M.Si. mengajak para Ketua Ormawa dan para pimpinan bidang kemahasiswaan UIN Sunan Kalijaga untuk mengonsep ide pengembangan bidang kemahasiswaan serta membuat rancangan roadmap realisasinya berdasar wawasan konsep kepemimpinan komputasional yang telah dipaparkan para narasumber.

“Selain pelatihan kepemimpinan, kegiatan ini bisa dibilang adalah kelanjutan dari rapat kerja April 2024 lalu yang telah menghasilkan konsep pengembangan kemahasiswaan berbasis prestasi. Ada tiga bidang kelompok kerja (Pokja), yakni olahraga, ilmiah, dan seni yang memiliki corak berbeda dalam pola pengembangannya. Saya harap hari ini dapat kita lanjutkan melalui langkah nyata step-by-step untuk mewujudkan tujuan. Pokja agar berkolaborasi dengan UKM yang terkait,” terang Wakil Rektor III.

Kegiatan pelatihan ini diharapkan mampu memberikan bekal bagi para anggota Ormawa untuk menjadi pemimpin yang adaptif dan inovatif dalam membangun masa depan yang lebih cerah bagi kampus dan masyarakat. (Rama/Ahmd/Afif)