Liputan Seba-serbi masa kuliah wisudawan

Wisuda Program Sarjana, Magister, dan Doktor Periode IV Tahun Akademik 2023/2024 UIN Sunan Kalijaga Yogyakarta telah digelar pada Selasa (6/8/2024) dan Rabu (7/8/2024) di Gedung Multipurpose UIN Sunan Kalijaga. Wisuda adalah perjalanan panjang pagi para wisudawan dan meninggalkan banyak cerita dan sejuta makna. Tercatat 898 Wisudawan yang diwisuda pada periode tersebut melalui Sidang Senat Terbuka. Adapun 18 Wisudawan diantaranya berhasil menyandang Gelar Wisudawan Terbaik Tercepat yang diambil dari berbagai fakultas dan jenjang.

Secara keseluruhan, studi terlama pada Program Sarjana ditempuh dalam waktu 6 tahun 8 bulan 31 hari, sementara waktu tempuh studi tercepat adalah 3 tahun 4 bulan 18 hari. Adapun Program Magister, studi terlama adalah 4 tahun 4 bulan 26 hari, dan waktu tempuh studi tercepat adalah 1 tahun 4 bulan 11 hari. Sementara Program Doktor, studi terlama ditempuh dalam 6 tahun 8 bulan 22 hari, sedangkan tercepat adalah 2 tahun 8 bulan 8 hari.

Ana Quthratun Nada adalah salah satu mahasiswa peraih predikat tersebut dari Program Studi Pendidikan Guru Madrasah Ibtidaiyah pada Program Magister Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan. Wisudawati peraih IPK 4 tersebut jugalah yang menyampaikan sambutan mewakili wisudawan pada Prosesi Wisuda hari ke-2, Rabu (7/8/2024). Dalam sambutannya, wisudawati kelahiran Demak tersebut menyampaikan bahwa hari istimewa dan bersejarah tersebut dipersembahkan kepada para orangtua yang tidak pernah lelah memberikan support secara material maupun spiritual. Segenap civitas akademik yang telah memfasilitasi menimba ilmu dan pengetahuan melalui berbagai kegiatan pembelajaran dan pembimbingan yang sangat berharga untuk menyiapkan masa depan. Para dosen atas dedikasi dan kontribusinya yang sangat berharga, baik itu dalam perkuliahan, diskusi, dan berbagai kesempatan belajar yang diberikan yang sangat bermakna untuk perjalanan akademik dan masa depan mahasiswa.

Nada juga menekanlah dalam pidatonya bahwa wisuda bukanlah akhir dari perjalanan dan perjuangan, melainkan babak baru yang penuh tantangan dan peluang. Bahwasanya dunia hari ini menanti kerja keras, ide, dan dedikasi Sarjana UIN Sunan Kalijaga. Kesuksesan pasti menjadi mimpi dari setiap orang. Hanya saja yang perlu diingat menurut Nada bahwa definisi sukses bukan seberapa cepat kita menggenggam kesuksesan tersebut, tetapi bagaimana ketekunan dan kerja keras dan mencapai kesuksesan tersebut.

Sebagai Sarjana UIN Sunan Kalijaga, Nada mengajak untuk membawa nilai-nilai integritas, kerja keras, semangat untuk berinovasi, semangat untuk menjadi agen perubahan yang positif baik dalam karir maupun kehidupan bermasyarakat. Nada menutup sambutan dengam kutipan filosofis Sunan Kalijaga dan kitabnya Loka Jaya mengajarkan “Anglaras ilining banyu, angeli nanging ora keli” yang berarti “menyesuaikan aliran air, sengaja mengikuti arus, tetapi jangan terbawa arus”

“Tetapl;ah menjadi mata air keteladanan, tetaplah menjadi manusia versi terbaikmu setiap hari, badan boleh lelah, mata boleh basah, tapi hati jangan pernah menyerah” Pungkas Nada.

Namun di balik kesuksesan 18 Mahasiswa Terbaik Tercepat tersebut, terdapat beberapa mahasiswa yang juga berkat cucuran keringatnya berhasil menyelesaikan studi dalam masa studi yang realtif panjang, Adalah Nadia, Mahasiswa Program Studi Pendidikan Agama Islam Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan yang menyelesaikan Program Magisternya nyaris 4 tahun,

Nadia menyampaikan bahwa kuliah di UIN Sunan Kalijaga adalah mimpinya dan juga mimpi orang tuanya untuk meraih gelar Magister. Masa kelam Covid 19 yang mengharuskan belajar secara online adalah masa dimana Nadia mulai kuliah sebagai mahasiswa baru Program Magister. Menurut Nadia, saat itu belajar yang demikian tidak optimal, sehingga semangatnya pun terlucuti, Nadia sempat mengambil cuti 2 semester, bekerja, sebelumn akhirnya memilih kembalI konsekuen untuk menyelesaikan studinya., Nadia berpesan kepada mahasiswa yang memiliki problem terkait tugas akhir bahwa apapun masalahnya usahakan terus dan komunikasikan dengan pihak kampus, supaya perjalanan akademik tidak sia-sia dan sampai kepada tujuan. “Senang sekali akhirnya bisa wisuda di kampus Impian dengan membawa orang tua” pungkasnya dengan penuh rasa haru.

Hal yang sama dialami oleh Shofi, Mahasiswa Program Studi Pendidikan Guru Madrasah Ibtidaiyyah yang menyelesaikan studinya dalam kurun waktu 6 Tahun 8 Bulan 31 Hari. Menurut Shofi, support dari prodi dan fakultas luar biasa agar dirinya dapat menyelesaikan studi, Shofi juga mengatakan bahwa fase perkuliahan selama Covid 19 mempengaruhi studinya. Selain itu,sembari kuliah dirinya juga mengabdi sebagai Guru Honorer di sebuah sekolah. Dengan program Zero DO yang diusungnya, fakultas memberikan bimbingan yang maksimal melalui karantina dan bimbingan intensif kepada mahasiswa yang mengalami hal demikian.

Setiap orang memiliki cerita dan perjalanan masing-masing. Tetesan keringat, air mata mewarnai terjalnya jalan perjuangan. Semua orang tanpa terikat masa studi memiliki kesempatan yang sama untuk menggantung beribu mimpi, menyulam jutaan asa, dan meraihnya. Disyukuri apa yang terjadi hari ini, terima kasih pada diri atas ikhtiar dan kerja keras yang tidak pernah berhenti, serta pada Tuhan karena atas izin-Nya semua dapat terjadi. (Tim Humas)