Workshop Modifikasi Kurikulum: Rancangan Pembelajaran Inklusif di UIN Sunan Kalijaga
Pusat Layanan Difabel (PLD) bekerja sama dengan Fakultas Ilmu Sosial dan Humaniora (FISHUM) UIN Sunan Kalijaga menyelenggarakan Workshop Modifikasi Kurikulum. Acara berlangsung secara luring di di Interactive Center, Fakultas Sosial dan Humaniora (FISHUM), UIN Sunan Kalijaga, 20/7/2022.
Hadir sebagai narasumber dalam acara ini Ro’fah, MSW, Ph.D. selaku Pendiri PLD sekaligus Tim Ahli PLD dan Jamil Suprihatiningrum, Ph.D. selaku Tim Ahli PLD sekaligus Editor in Chief Jurnal Inklusi. Acara ini juga dihadiri oleh Ketua Pusat Penelitian dan Pengabdian kepada Masyarakat (PPPM), Dr. Muhrisun Afandi, MSW., serta Dekan FISHUM UIN Sunan Kalijaga Dr. Mochamad Sodik, S.Sos., M.Si. Acara ini dimoderatori oleh Dr. Sulistyaningsih, M.Si. Wakil Dekan Bidang Akademik FISHUM UIN Sunan Kalijaga.
Dalam sambutannya, Dr. Muhrisun Afandi, MSW. Menyampaikan support-nya atas terselenggaranya acara ini. Menurut Dr. Muhrisun, forum ini bisa menjadi wadah diskusi antara dosen dengan PLD terkait dengan rancangan pembelajaran yang inklusif. Berbagai kendala dalam mengimplementasikan kurikulum bagi mahasiswa/mahasiswi difabel di UIN bisa didiskusikan bersama.
Dr. Mochamad Sodik, S.Sos., M.Si. juga menyambut baik acara ini. “Inklusif-Continuous Improvement: bersifat terbuka, akuntabel, dan komit terhadap perubahan dan keberlanjutan merupakan salah satu core values UIN Sunan Kalijaga. Menjadi kampus inklusif juga bagian dari mengimplementasikan amanat undang-undang. Dimana, pendidikan merupakan hak bagi setiap warga negara,” jelasnya.
Hal senada juga disampaikan Dr. Astri Hanjarwati, S.Sos., M.A. selaku Direktur PLD UIN Sunan Kalijaga. Menurutnya kegiatan ini diharapkan mampu memahami UDL dan mengaplikasikannya dalam pembuatan RPS. Memahami Adaptasi Kurikulum dan mengaplikasikannya dalam pembuatan RPS. Selain itu, melalui kegiatan ini, mampu mengidentifikasi media pembelajaran dan teknologi bantu yang tepat bagi mahasiswa difabel sesuai dengan jenis disabilitasnya.
Ro’fah, MSW, Ph.D. selaku Pendiri PLD sekaligus Tim Ahli PLD menjelaskan bahwa perlu ada perubahan paradigma berpikir mengenai mahasiswa dan kurikulum. Dr. Ro’fah menjelaskan, UDL(Universal Design for Learning)merupakan upaya membenahi kurikulum bukan berusaha membenahi siswa. Mengapa UIN Sunan Kalijaga memilih UDL? UDL menyediakan cetak biru untuk menciptakan tujuan instruksional, metode, materi, dan penilaian yang bekerja untuk semua orang bukan solusi tunggal, satu ukuran untuk semua, melainkan pendekatan fleksibel yang dapat disesuaikan dan disesuaikan untuk kebutuhan individu. Hal ini juga disampaikan oleh narasumber kedua yakni, Jamil Suprihatiningrum, Ph.D. selaku Tim Ahli PLD sekaligus Editor in Chief Jurnal Inklusi. Menurutnya, pembelajaran iklusi bertujuan untuk memberikan kesempatan yang adil untuk mencapai standar tinggi kepada seluruh mahasiswa.
Dalam materi yang disampaikan oleh narasumber capaian pembelajaran ini merupakan dasar dari setiap kurikulum yang efektif. Hanya dengan mengklarifikasi apa yang ingin kita capai dan kapan - dalam 10 menit berikutnya, dalam pelajaran berikutnya, di tahun depan - kita dapat mulai mempertimbangkan penilaian, metode, dan materi apa yang paling efektif.
Secara tradisional, tujuan mewakili pengetahuan dan keterampilan yang harus dikuasai oleh semua mahasiswa dan umumnya diselaraskan dengan standar. Dari perspektif UDL, tujuan afektif seperti mengembangkan antusiasme untuk belajar dan kemampuan untuk mengatur diri sendiri sama pentingnya. Dalam pandangan kami, tujuan afektif harus lebih jelas diartikulasikan dalam standar, dan, lebih khusus, termasuk dalam penilaian.(tim humas)