Dosen Saintek Perkaya Tafsir Tematik Mahasiswa FUPI
Dosen Prodi Fisika, Fakultas Sains dan Teknologi, UIN Sunan Kalijaga Yogyakarta, Frida agung Rahmadi, s. Si., m. Sc., mengatakan, dalam pengembangan keilmuan bidang Saintek, Al Qur’an menjadi wawasan utama penelitian yang menginspirasi saintis Muslim. Misalnya tentang Astronomi. Al Qur’an dan Hadis Rasulullah Muhammad SAW inspirasi riset tafsir tematik. Jadi Al Qur’an dan Hadis Rasulullah Muhammad SAW menjadi sumber ajaran pirimer. Sumber sekunder akal dan pikiran manusia. Kandungan Al Qur’an dan Hadis: Tujuan-tujuan Syari’ah (al-Maqaashid al-Syarii’ah), Nilai-nilai Dasar (al-Qiyaam al-Asaasiyyah), Nilai-nilai Tengah (al-Ushuul al-Kulliyyah), Wawasan-wawasan (al-Ahkaam al-Far’iyyah).
Al-Qur’an dan Hadis Nabi saw harus dijadikan pedoman utama bagi kesuksesan hidup di dunia dan akhirat. Agar al-Qur’an dan al-Sunnah menjadi fungsional dalam kehidupan, maka diperlukan peran akal pikiran. Akal-pikiran harus diberdayakan untuk memahami al-maqaashid al-syarii’ah, al-qiyaam al-asaasiyyah, al-ushuul al-kulliyah, dan al-ahkaam al-far’iyyah. Hal tersebut disampaikan Frida Agung di hadapan para mahasiswa Prodi Ilmu Al Qur’an dan Tafsir, Fakultas Ushuluddin dan Pemikiran Islam (FUPI), UIN Sunan Kalijaga Yogyakarta, pada agenda Kuliah Umum bertajuk “Menafsirkan Semesta, Menyemai Generasi Taqwa,”25/10/2021. Hadir pula sebagai Narasumber Tokoh Hisab-Rukyat Nasional, Mutoha Arkanuddin. Acara dibuka Dekan FUPI, Dr. Inayah Rahmaniyah. Pihaknya berharap forum ini bisa memperluas wawasan dan memperkaya Tafsir Tematik para mahasiswa Prodi Ilmu Al Qur’an dan Tafsir.
Lebih lanjut Frida Agung menjelaskan tentang wawasan-wawasan (al-Ahkaam al-Far’iyyah) dalam Al-Qur’an: Rahman (1996) menemukan beberapa wawasan besar dalam Al-Qur’an, yakni tema Tuhan, manusia sebagai individu, manusia sebagai anggota masyarakat, alam semesta, kenabian dan wahyu, eskatologi, setan dan kejahatan, serta lahirnya masyarakat Muslim. Sementara, Shihab (2006) berhasil menyingkap beberapa wawasan sains yang terdapat dalam Al-Qur’an yakni reproduksi manusia, kejadian alam semesta, pemisah dua laut, awan, gunung, pohon hijau, serta kalender syamsiyah dan qamariah. Purwanto (2015) menemukan 800 ayat Al-Qur’an yang memuat wawasan sains.
Tentang Macam Metode Tafsir: Ijmali (Global) menurut Frida Agung; Metode tafsir yang dalam menjelaskan ayat Al-Qur’an bersifat global. Tahlili (Analitis): Metode tafsir yang menjelaskan ayat Al-Qur’an secara analitis berbagai aspek yang terkait dengan ayat Al-Qur’an. Muqarin (Komaparatif). Metode tafsir yang menjelaskan ayat Al-Qur’an dengan membandingkan antara ayat Al-Qur’an dengan Hadis atau membandingkan antara pendapat mufassir satu dengan yang lain atau membandingkan antara Al-Qur’an dengan kitab suci lain. Maudlu’i (Tematik): Metode tafsir yang Al-Qur’an dengan mengambil tema tertentu, lalu mengumpulkan ayat-ayat yang terkait dengan tema tersebut, kemudian dijelaskan satu-per-satu dari sisi semantisnya dan penafsirannya, dihubungkan satu dengan yang lain sehingga membentuk gagasan yang utuh.
Riset tafsir tematik surat adalah model kajian tematik dengan meneliti surat-surat tertentu. Contoh: Penafsiran Surat al-Ma’un: Kajian tentang pesan-pesan Moral dalam Surat al-Ma’un. Contoh: Penafsiran Surat al-Thariq: Kajian pesan-pesan Astronomi dalam Surat al-Thariq, dan lain-lain. Riset riset tafsir tematik term adalah model kajian tematik yang secara khusus meneliti term-term (istilah-istilah) tertentu dalam Al-Qur’an. Contoh: Penafsiran Term Fitnah dalam Al-Qur’an. Contoh: Penafsiran Term Syahr dalam Al-Qur’an, dan lain-lain. Riset Tafsir Tematik Konseptual. Ada konsep-konsep tertentu yang secara eksplisit tidak disebut dalam Al-Qur’an, tetapi secara substansial ide tentang konsep itu ada dalam Al-Qur’an. Contoh: Difabel dalam Perspektif Al-Qur’an. Riset tafsir tematik tokoh adalah kajian tematik yang dilakukan melalui tokoh. Misalnya: ada tokoh yang yang punya pemikiran tentang konsep-konsep tertentu dalam Al-Qur’an. Contoh: Konsep Poligami . Menurut Fakhrudin al-Razi dalam Tafsir al-Kabir. Contoh: Konsep Bulan Menurut Tantawi Jauhari dalam Tafsir al Jawahir fi Tafsir Al-Qur’an al-Karim.
Menggali Wawasan dari Term dalam al-Qur’an Term dalam al-Qur’an Makna Makna Dasar atau Tekstual Makna Relasional atau Kontekstual Pesan Pesan Deskriptif Pesan Preskriptif. Tekstual; Makna yang terkandung dalam kata itu sendiri, di mana ia akan tetap artinya di manapun konteksnya. Kontekstual; Makna yang terkandung dalam sebuah konteks kalimat atau makna yang dipengaruhi oleh struktur dan konteks tuturan atau siyaaq al-kalaam.
Pesan Deskriptif; Perintah/nasihat/permintaan/amanat yang terkandung dalam makna relasional/kontekstual. Pesan Preskriptif; Perintah/nasihat/permintaan/amanat lebih umum yang tidak hanya sebatas konteks tuturannya.
Berbagi Pengalaman Menggali Term Sains dalam al-Qur’an. Miqdar dalam Al Qur’an Surat Al Ra’d Ayat 8 dan implementasinya dalam riset instrumentasi. Miqdar artinya jumlah atau ukuran. Makna relasional/kontekstual Menurut Ibnu ‘Asyur : berhubungan dengan rahim (ukuran rahim). Ukuran tetap, berubah, berkurang, bertambah. Dapat dijadikan inspirasi untuk berinovasi bidang instrumentasi. Mengandung pesan menumbuh-kembangkan sains – teknologi rahim. Wawasan Ukuran dalam Q.S. al-Hijr (15) : 19, “Dan kami telah menghamparkan Bumi dan menjadikan padanya gunung-gunung dan kami tumbuhkan padanya segala sesuatu menurut ukuran.” Ukuran benih sebagai makna mauzunun dalam ayat tersebut. Pesan mauzunun dalam ayat tersebut untuk mengembangkan ilmu Botani yang berlandaskan pemahaman tauhid. Pesan intergratis dalam yang memuat wawasan astronomi . al-Naml (27): 88, al-Rahman (55): 7, al-Zumar (39): 67, Hud (11): 114, al-Thariq (86): 12, al-Insan (76): 26, dan lain-lain. Wawasan astronomi dalam ayat-ayat tersebut dapat menginspirasi riset tafsir tematik astronomi.
Wawasan Astronomi dalam Q.S. al-Naml (27): 88; “Dan kamu lihat gunung-gunung itu, kamu sangka dia tetap di tempatnya, padahal ia berjalan seperti jalannya awan. Begitulah perbuatan Allah yang membuat dengan kokoh tiap tiap sesuatu. Sesungguhnya Allah Maha Mengetahui apa yang kamu kerjakan,” (inspirasi riset tafsir tenatik). Wawasan Astronomi dalam Q.S. al-Rahman (55): 17. “Tuhan yang memelihara kedua tempat terbit matahari dan Tuhan memelihara kedua tempat terbenamnya,” (inspirasi riset tafsir tematik). Wawasan Astronomi dalam Q.S. al-Zumar (39): 67; “Dan mereka tidak mengagungkan Allah dengan pengagungan yang semestinya padahal Bumi seluruhnya dalam genggaman-Nya pada hari kiamat dan langit digulung dengan Tangan Kanan-Nya. Maha Suci Tuhan dan Maha Tinggi Dia dari apa yang mereka persekutukan,” (inspirasi riset tafsir tematik). Wawasan Astronomi dalam Q.S. Hud (11): 114; “Dan dirikanlah sembahyang itu pada kedua tepi siang (pagi dan Petang) dan pada bahagian permulaan daripada malam. Sesungguhnya perbuatan-perbuatan yang baik itu menghapuskan dosa perbuatan yang buruk. Itulah peringatan bagi orang-orang yang ingat,” (inspirasi riset tafsir tematik). Wawasan Astronomi dalam Q.S. al-Thariq (86): 12; Dan Bumi yang mempunyai tumbuh-tumbuhan, Bumi mempunyai stuktur interior berupa patahan,” (inspirasi riset tafsir tematik). Wawasan Astronomi dalam Q.S. al-Insan (76): 26; “Dan pada sebagian dari malam, maka sujudlah kepada-Nya dan bertasbihlah kepada-Nya pada bagian yang panjang di malam hari,” (inspirasi riset tafsir tematik), demikian papar Frida Agung. (Weni/Dimas)