Mereka Yang Ukir Prestasi Di Masa Pandemi Ditingkat Nasional Dan Internasional
Penampilan Naufal Zainul Adzkiya dan karya Muhammad Akbar Sidiq.
Pandemi global telah mengalihkan setiap aktivitas pendidikan di dunia ke dalam sistem online, begitu pula dengan beragam kompetisi baik itu yang bertaraf nasional maupun internasional. Namun semangat belajar, berkreasi dan berinovasi tetap ada pada mahasiswa dan sivitas akademika UIN Sunan Kalijaga.
Mahasiswa Prodi Manajemen Pendidikan Islam Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan Naufal Zainul Adzkiya telah berhasil mendapat peringkat ke dua dalam acara Indonesia Mengaji tingkat nasional yang diselenggarakan hasil kerjasama Bimas Islam Kemenag RI dengan stasiun televisi Indosiar.
Dari Kanwil Kemenag Jawa Tengah menunjuk Naufal Zainul Adzkiya sebagai perwakilan qori dari Propinsi Jawa Tengah, untuk ikut bersaing dengan 68 peserta perwakilan dari 34 propinsi di Indonesia. Penampilan di pilih secara acak dan Ia tampil pada ramadan hari ke-6 Rabu (29/4) bersama qari perwakilan dari Kalimantan Selatan dan Sumatera Selatan. “Kita tampil secara online dari rumah masing-masing dan mempersiapkan peralatan, backdron dan aplikasi zoom sendiri”.kata Naufal pria kelahiran Cilacap.
Naufal mengatakan ikut lomba ini karena ditunjuk oleh pihak propinsi sebagai perwakilan. Kemudian dapat dorongan juga dari qori-qoriah senior di Jawa Tengah yg selama ini membimbing saya, dan juga sebagai simulasi persiapan menjelang MTQ Nasional di Padang, Sumatera Barat. “ Kendala yang dihadapi selama ini kalo mau minta koreksi dari mentor atau guru, tidak bisa langsung tatap muka, harus lewat media sosial. Dan sinyal di kampung saya agak susah jadi harus cari tempat dengan kondisi sinyal yang cukup bagus” kata Naufal yang juga peraih Juara 1 MTQ Umum XXVIII Tk. Prov. Jawa Tengah Gol. Tilawah Remaja Putra Tahun 2019
Prestasi lain diraih oleh mahasiswa Prodi Ilmu Komunikasi Fakultas Ilmu Sosial dan HumanioraMuhammad Akbar Sidiq yang mendapat juara 1 tingkat nasional dalam lomba photography Bharatika di Surabaya, Minggu (19/4).
Akbar Sidiq mengatakan dari panitia lomba menentukan “Kotaku, Zaman Dulu” merupakan tema lomba Photography. Peserta diminta untuk membuat sebuah karya fotografi dengan memperhatikan komposisi danpencahayaan sesuai dengan tema yang ditentukan.
Photography merupakan sebuah lomba gabungan dari seni, ilmu pengetahuan, dan praktik untuk menciptakan sebuah gambar yang indah. Dari teknik pencahayaan sampai pengambilan sudut, hal-hal teknis yang sangat penting dalam fotografi. Peserta akan mengumpulkan karya berupa foto softcopy yang telah di-edit, beserta penjelasan singkat tentang karya yang mereka kumpulkan.
Adapun prestasi internasional diraih UKM SPBA UIN Sunan Kalijaga Indonesia turut berpartisipasi dalam perlombaan bergengsi yang diselenggarakan Universitas Yordania berupa Kompetisi Debat Arab Online Internasional Tingkat Mahasiswa.
Delegasi UIN Sunan Kalijaga menjadi satu-satunya utusan dari Negara Indonesia. Anggota team debat UIN Sunan Kalijaga yang mewakili nama Indonesia di kancah internasonal di antaranya, Rahmat Hidayat (Mahasiswa jurusan SKI, FADIB); Ala (Mahasiswi jurusan Sastra Inggris, FADIB); Maulana Umar In’amul Hasan (Mahasiswa HKI, FSH); dan Ahmad Syakir Maulana (Mahasiswa IAT, FUPI).
Kompetisi ini diikuti oleh 54 tim dari 32 negara di antaranya Kuwait, Pakistan, Jerman, Oman, Yordania, Bahrain, Malaysia, Libya, Bulgaria, Aljazair, Maghribi, Iran, Tunisia dan sebagainya. Berbagai negara dari belahan dunia turut serta dalam kompetisi debat arab internasional ini.
Kompetisi ini dibagi ke dalam lima babak yaitu penyisihan, enam belas besar, perempat final, semi final dan final. Pada babak penyisihan terdapat 4 kali pertandingan. Pada babak penyisihan, delegasi UIN Sunan Kalijaga melawan kontingen Internasional Islamic University Islamabad, Pakistan sebanyak dua kali; kontingen Negara Bahrain dan kontingen Negara Oman. Alhamdulillah, kontingen Indonesia berhasil mendapatkan tiga point kemenangan yang mengantarkannya ke babak enam belas besar.
Pada babak perempat final, kontingen UIN Sunan Kalijaga bertemu dengan Universitas Philadelphia, Yordania. Babak ini sangat sengit karena kontingen Indonesia berhadapan dengan tuan rumah yang juga native speakerBahasa Arab. Meskipun demikian, alhamdulillah kontingen UIN Suka berhasil mengalahkan team debat Yordania dengan point 6-1 dan masuk ke delapan besar (babak perempat final).
“Sekalipun delegasi Indonesia tidak sampai ke babak final, capaian delegasi UIN Sunan Kalijaga sampai ke babak delapan besar terbilang fantatis. Sebab, baru pertama kali, kontingen Indonesia bisa tembus ke babak perempat final. Sebelum-sebelumnya, kontingen Indonesia hanya bertengger di peringkat 32 besar dalam event debat Internasional yang diselenggarakan oleh Negara Qatar” ujar Ahmad Syakir Maulana selaku perwakilan UIN Suka dalam pemilihan Duta PTKIN PIONIR 2019.
Menurut Rahmat Hidayat, keikutsertaan UIN Suka dalam perlombaan ini penuh dengan tantangan. Selain berhadapan dengan para native speaker Bahasa Arab, para delegasi Indonesia harus berpacu dengan waktu. “Mengingat, penyelenggara adalah Negara Yordania dengan selisih waktu kurang lebih empat jam setengah dengan Negara Indonesia. Tentu kita harus merelakan waktu berbuka puasa, bahkan waktu tidur kita pada malam hari” tuturnya Senin (4/5) kemarin.
Harapannya, keikutsertaan UIN Sunan Kalijaga dalam ajang berngengsi ini menjadi momentum untuk mengenalkan UIN Suka kepada universitas-universitas yang ada di Timur Tengah. Selanjutnya, hal ini bisa membuka peluang team debat arab UIN Sunan Kalijaga untuk ikut serta dalam Lomba Debar Arab Internasional QATAR. “Selama ini, team debat UIN Suka tidak pernah mendapat peluang dan jatah keikutsertaan dalam perlombaan bergengsi tersebut. Harapannya, pencapaian sampai babak perempat final bisa memberikan jalur masuk bagi team debat arab UIN Sunan Kalijaga untuk ikut dalam lomba debar arab Qatar” ujar Maulana Umar In’amul Hasan. RHD. (Rahmat-khabib/humas)