Berguru ke IPB; Pusat Pengembangan Bisnis UIN Sunan Kalijaga Siap Luncurkan Unit Usaha Baru 2020
Pusat Pengembangan Bisnis UIN Sunan Kalijaga saat berkunjung ke IPB
Pada awal tahun 2020, Pusat Pengembangan Bisnis ( PPB) UIN Sunan Kalijaga akan meluncurkan sejumlah Unit Usaha Baru sebagai bentuk komitmen utk terus bergerak maju dan berinovasi sesuai degan Core Values UIN Sunan Kalijaga, dedikatif-inovatif. Untuk tujuan tersebut, Kepala UPT PPB UIN Sunan Kalijaga Hj. Fatma Amilia, S.Ag., M.Si. yang diwakili Abdul Qoyum, M. Sc., Fin., didampingi Izra Berakon, M. Sc., dan beberapa staf melakukan Benchmarking ke Direktorat Pengembangan Bisnis dan Kewirausahaan IPB Bogor, 10 s/d 12/12/2019. Rombongan dari PPB UIN Sunan Kalijaga disambut dengan baik di Gedung Rektorat IPB, dilanjutkan dengan paparan materi dan diskusi. Hari kedua, diajak berkunjung ke Botani Bakery dan Botani Mart, serta berkunjung ke Agribusiness and Technilogy Park pada hari ketiga.
Terkait kunjungan ke IPB, Abdul Qoyum menjelaskan, bahwa keputusan untuk berguru ke Direktorat Pengembangan Bisnis dan Kewirausahaan IPB adalah keputusan yang sangat tepat mengingat sebagai salah satu universitas yg sudah berstatus PTNBH, IPB sangat agresif dan progresif menghasilkan pundi-pundi profit di bawah puluhan unit usaha dengan omset mencapai 2 Triliyun per tahun. PPB UIN Sunan Kalijaga berguru ke IPB tentang finalisasi Unit Usaha Baru dan pengelolaan semua unit usaha dengan baik hingga semua unit usaha bisa berkembang bersama-sama. PPB UIN Sunan Kalijaga juga ingin belajar banyak seputar sirkulasi keuangan (Cash in dan Cash out) dalam mengelola unit usaha yang tidak sedikit jumlahnya. Pihaknya berharap hasil lawatan pengembangan bisnis ke IPB dapat direplikasi dan dimodifikasi sesuai dengan karakteristik dan kebutuhan di UIN Sunan Kalijaga, yang akan sebera dimuali awal 2020 ini.
Dalam kesempatan tersebut, Direktur Pengembangan Bisnis dan Kewirausahaan IPB, Dr. rer. nat. Jaenal Effendi menyampaikan bahwa pengelolaan unit-unit usaha di IPB bukanlah yg terbaik, jika bisa dikatakan leading dalam pengembangan bisnis dan kewirausahaan karena sudah lebih awal memulainya. Pihaknya yakin, dengan bekal pemahaman ke-Islaman yang lebih matang, PPB UIN Sunan Kalijaga akan bisa lebih berhasil dan menjadi terdepan dengan memberdayakan seluruh sumber daya yang dimiliki seperti sumber daya manusia, keuangan, aset, beberapa fasilitas penunjang, dan termasuk juga reputasi UIN Sunan Kalijaga sebagai kampus Islam tertua di Indonesia.
Dijelaskan, aktivitas bisnis IPB dikategorikan dalam 3 entitas yaitu: pertama adalah Satuan Usaha Akademik (SUA) yang berada di level jurusan atau program studi, kedua adalah Satuan Usaha Penunjang (SUP) yang berada di level fakultas, dan ketiga adalah Satuan Usaha Komersial (SUK) yang langsung dikelola oleh PT. Bogor Life Science and Technology (BLST) utk unit bisnis yang nilai omset dan transaksinya di atas 5 Milyar atau berskala besar. Hal terpenting dalam menjalankan bisnis di Perguruan Tinggi adalah Regulasi dan Prosedur yang jelas utk menciptakan tata kelola bisnis yang baik. Harus ada payung hukum yang bertujuan mengendalikan dan mendukung keberhasilan unit bisnis yang dieksekusi mulai dari Keputusan Rektor, penyusunan Standard Operating Procedures (SOP), sampai dengan penerbitan Standar Pengenaan Tarif jasa layanan. Selain itu, struktur organisasi juga menjadi kunci keberhasilan pengembangan bisnis di IPB. Sebagai contoh, dalam mengelola dan menjalankan roda bisnis IPB, Direktur dibantu oleh Kepala Sub Direktorat, Manager, dan Staf yang berkompeten di bidang keuangan, pemasaran, hukum dan operasional. Untuk memudahkan dalam memantau sirkulasi keuangan, IPB menerapkan Singel Access di mana omset per hari yang diperoleh dari setiap unit bisnis disetor langsung ke rekening rektor melalui Virtual Account. Selain itu perlu dipahami juga, Businesa is a Journey not a Destination (McKinsey), dengan kata lain Pengelolaan Bisnis harus dinamis ditandai dengan integrasi model bisnis dengan teknologi sebagai langkah taktis untk berinovasi dalam merespon gelombang revolusi industri 4.0, demikian jelas Jaenal Effendi.
Dari kunjungan ke IPB Abdul Qoyum yakin pengembangan bisnis di kampus UIN Sunan Kalijaga karena sudah on the right track, antara lain; sudah menyiapkan sejumlah payung hukum dalam bentuk SK Rektor yang mengatur tarif dan beberapa pedoman operasioanal dalam mengoptimalkan aset untuk kepentingan bisnis. Kegiatan Benchmarking ini benar-benar memantapkan untuk segera meluncurkan unit usaha baru tahun 2020.
Kepala UPT. PPB, Hj. Fatma Amilia, S.Ag. M.Si., hasil lawatan ke IPB, pihaknya akan melakukan langkah-langkah; merubah sistem dengan melakukan transformasi layanan dari manual ke digital atau yang biasa dikenal dengan istilah digitalisasi. Melalui transformasi ini, diharapkan pengelolaan bisnis akan lebih efektif dan efisien. Lebih lanjut proses digitalisasi akan menstimulus kinerja organisasi utk lebih responsif dalam memberikan pelayanan prima kepada konsumen. Setelah digitalisasi dilakukan, maka langkah strategis berikutnya adalah mempersiapkan dokumen kelayakan bisnis untuk sejumlah unit usaha baru yang akan diluncurkan.
Menurut Ftma Amalia, paket Edu Tourism selama benchmarking sangat sesuai dan sangat berarti bagi PPB UIN Sunan Kalijaga. Kunjungan ke Botani Bakery memberikan inspirasi untuk mendirikan SuKa Bakery dan Suka Halal Food. Di sisi lain, kunjungan ke Botani Mart memacu kreasi dan inovasi PPB UIN Sunan Kalijaga untuk menginisiasi lahirnya SuKa Merchandise. Tidak hanya itu, satu lagi unit usaha baru yg menjadi target di tahun 2020 adalah pembukaan SuKa Apotik yang nantinya akan beroperasi 24 jam untuk memberikan pelayanan kepada seluruh warga kampus maupun masyarakat di lingkungan UIN Sunan Kalijaga. Tentu saja Kami juga memohon doa restu dan dukungan dari seluruh sivitas akademiki UIN Sunan Kalijaga karena apa yang sedang diperjuangkan semuanya bermuara pada kepentingan bersama untuk UIN Sunan Kalijaga yang lebih makmur dan sejahtera, demikian harap Fatma Amalia. (Weni)