P2GHA Selenggarakan Workshop Penelitian Berbasis Pengarusutamaan Gender dan Hak Anak
Rektor di dampingi Direktur P2GHA saat membuka Workshop
Yogyakarta– Pusat Pengarusutamaan Gender dan Hak Anak (P2GHA) yang dulu bernama Pusat Studi Wanita (PSW) menyelenggarakan kegiatan workshop penelitian berbasis pengarusutamaan gender dan hak anak dengan segmen dosen-dosen muda di lingkungan UIN Sunan Kalijaga (16-17/09/2019). Acara yang berlangsung selama dua hari di Hotel Grand Dafam Rohan Yogyakarta tersebut dibuka secara langsung oleh Rektor UIN Sunan Kalijaga Prof. Drs. KH. Yudian Wahyudi, MA, Ph.D bersama Direktur P2GHA Dr. Witriani, M.Hum dan diikuti oleh 40 orang peserta. Kegiatan ini menghadirkan para narasumber pakar Lies Marcoes (Peneliti Rumah Kitab) serta beberapa dosen senior UIN Sunan Kalijaga meliputi Dr. Mochamad Sodik, S.Sos, M.Si, Prof. Dr. Marhumah, M.Pd, Alimatul Qibtiyah, M.Si, MA, Ph.D,dan Dr. Hamim Ilyas, MA.
Dalam sambutannya Direktur P2GHA Dr. Witriani, M.Hum, menyampaikan, maraknya kesenjangan gender dikarenakan terbatasnya pemahaman para pemangku kepentingan dan masyarakat tentang konsep gender dan aplikasinya, serta diperlukannya dukungan dan political will dari pemangku kepentingan untuk menjawab berbagai masalah kesenjangan gender dan hak anak yang ada. Selain itu, melihat bahwa ragam kajian di berbagai disiplin ilmu yang ada dalam perguruan tinggi, sering kali tidak diiringi dengan pengembangan keilmuan yang berperspektif gender maka workshop ini dilaksanakan. Harapannya, pelaksanaan workshop ini menghilangkan unsur ketimpangan dan monolitik dalam pengembangan keilmuan di lingkungan UIN Sunan Kalijaga dan meningkatkan produk-produk penelitian berperspektif gender yang terintegrasi dengan berbagai disiplin ilmu.
“Workshop ini dilaksanakan sebagai bagian dari usaha peningkatan kapasitas penelitian dan publikasi ilmiah berbasis pengarusutamaan gender dan hak anak di kalangan akademisi UIN Sunan Kalijaga Yogyakarta. Selain sebagai forum penemuan nilai-nilai sensitifitas gender dan hak anak dalam berbagai studi yang telah ada”, tambah Witriani.
Para dosen yang sebagian besar merupakan dosen muda dari berbagai fakultas di lingkungan UIN Sunan Kalijaga ini menerima pengetahuan tentang konsep, teori dan isu gender secara global dan nasional, gender dan Islam, analisis penelitian gender, riset gender kontemporer dan proposal penelitian.
Harus diakui bahwa tidak semua dosen muda di UIN Sunan Kalijaga telah akrab dengan isu gender, bahkan ada yang belum mengenal sama sekali. Oleh karena itu workshop ini memiliki nilai yang sangat strategis dalam membentuk karakter dosen muda yang inklusif dan responsif gender. Dari agenda workshop ini, diharapkan nantinya para dosen muda di lingkungan UIN Sunan Kalijaga tidak sekedar memahami dengan baik konsep gender, tetapi juga mampu untuk menghasilkan karya-karya penelitian yang berperspektif gender. (Doni)