Aktor Pemeran Widji Tukul jadi Dosen Tamu Prodi Sastra Inggris UIN Sunan Kalijaga
Untuk memberi wawasan lebih bagi mahasiswa pada mata kuliah Dramaturgy dan Film & Media Studies, Prodi Sastra Inggris mengundang dosen tamu. Dosen tamu yang dihadirkan kali ini adalah Gunawan Maryanto (Aktor pemeran Widji Tukul). Gunawan berbicara di hadapan ratusan mahasiswa di ruang teatrikal Pusat Pengembangan Bahasa UIN Sunan Kalijaga Yogyakarta, Jumat 12/4/19.
Selain seorang aktor, Gunawan Maryanto adalah penulis dan sutradara ternama di Indonesia. Salah satu peran yang pernah ia mainkan adalah menjadi Widji Thukul (seorang sastrawan dan aktivis yang hilang pada masa orde baru) dalam film yang berjudul Istirahatlah Kata-Kata. Dalam peran tersebut ia mendapatkan penghargaan sebagai Pemeran Utama Pria terbaik dalam Usmar Ismail Award.
Di hadapan civitas akademika Prodi Sastra Inggris, Gunawan antara lain menyampaikan tentang tantangan yang dihadapi seorang aktor agar bisa memerankan tokoh dengan baik. Tantangan terbesar yang harus dihadapi seorang aktor yaitu tantangan dalam meniru atau mimesis.
Menurut Gunawan, dalam meniru ada tiga hal yang harus diperhatikan. Pertama, yaitu meniru secara fisiologis. Dalam hal ini seorang aktor harus bisa mempelajari bagaimana gerak-gerik tokoh yang akan diperankan seperti cara berjalannya, cara duduknya, dan gestur tubuhnya. Kedua, yaitu meniru secara sosiologis. Seorang aktor harus bisa mengetahui bagaimana pola hubungan tokoh yang akan diperankan dengan orang-orang terdekatnya seperti orangtuanya, pasangannya, dan teman-temannya. Ketiga, yaitu meniru psikologis tokoh. Hal ini merupakan tantangan terberat seorang aktor, karena psikologis merupakan hal yang tidak tampak, dan perlu mengenali sifat tokoh lebih dalam.
Hal lain yang dibutuhkan seorang aktor adalah perangkat. Dalam berakting perangkat yang dimaksud adalah bagian tubuh serta penjiwaan dalam memerankan sebuah peran seperti tubuh, dan perasaan. Gunawan juga mengajak para mahasiswa terlibat dalam memerankan seorang tokoh dengan penjiwaan yang mendalam.
Ketua Prodi Sastra Inggis, Dr. Ubaidillah, M.Hum, berharap, dengan menghadirkan praktisi yang ahli di bidangnya, seperti kali ini praktisi seni peran/aktor, mahasiswa memiliki pemahaman dan wawasan yang komprehensif terkait mata kuliah yang berbasis kompetensi khusus program studi. (Weni)