CTSD Beri Pembekalan Strategi Mengajar Pola KKNI bagi Dosen Baru UIN Sunan Kalijaga
Untuk memastikan jaminan kualitas standar kompetensi lulusan, standar isi pembelajaran, standar proses pembelajaran dan standar penilaian pembelajaran pada level setiap mata kuliah, para Dosen baru UIN Sunan Kalijaga diberi pembekalan. Selama 6 hari, 5 s/d 10/12/18, 22 orang Dosen mengikuti workshop pembelajaran mengaju kurikulum kualifikasi nasional Indonesia (KKNI) dan Standar Nasional Dikti. Workshop pembelajaran bagi para Dosen baru kali ini diampu oleh beberapa pakar pembelajaran dari berbagai sisi antara lain: dari sisi psikologi, komunikasi, sains dan teknologi, kurikulum, studi keislamaman dan lain lain, yakni: Dr. Maksudin, M. Ag., Prof. Dr. Bermawy Munthe, MA., Dr. Sekar Ayu Aryani, MA., Roni Ismail, M. Si., Dr. Eva Latipah, M. Si., Dr. Diah Ajeng Purwani, M. Si., Dr. Imelda, dan Dr. Jauhar Faradis, M. Hum. Mereka ini adalah para Dosen Senior di kampus UIN Sunan Kalijaga yang tergabung dalam Tim Center for Teaching Staff Development ()CRSD).
Ditemui di sela sela pelaksanaan worshop, Direktur CTSD UIN Sunan Kalijaga, Dr. Maksudin, M. Ag., mengatakan, workshop pembelajaran mengacu KKNI dan SN Dikti berorientasi pada hasil dengan sangat menekankan proses. Para Dosen peserta workshop terlibat aktif dalam penerapan-penerapan teori yang pada gilirannya akan menghasilkan karya. Para peserta diharapkan bisa menjadikan mata kuliah yang sedang dan akan diampu sebagai obyek penerapan standar kompetensi lulusan, standar isi pembelajaran, standar proses pembelajaran, dan standar penilaian pembelajaran yang mengacu Standar Nasional PT dan Kurikulum Kualifikasi Dikti. Melalui workshop ini harus bisa dipastikan peserta mendapatkan pengalaman mendesain mata kuliah secara holistik dan menerapkannya dalam pembelajaran.
Target lain yang diharapkan, Dosen mampu mengaplikasikan bidang keahliannya dan memanfaatkan keilmuan lintas bidang, teknologi dan seni untuk menyelesaikan setiap permasalahan maupun beradaptasi terhadap setiap situasi yang dihadapi, menguasai konsep teoritis secara umum dan khusus dan menformulasikannya dalam menyelesaikan permasalahan secara prosedural, mampu mengambil keputusan yang tepat berdasarkan analisis informasi dan data, mampu memberikan petunjuk dan solusi dalam kelas, dan bertanggungjawab pada pekerjaan dan pencapaian hasil kerjanya kepada institusi.
Sementara penyelenggaraan workshop dilakukan dengan pendekatan adragogi, berlangsung secara bersahabat, partisipatif, interaktif dan produktif, demikian jelas Maksudin. (Weni)