Kualitas Siaran TV Masih Rendah
Suasana FGD Kualitas Program Siaran TV
Kualitas program siaran televisi hingga saat ini masih tergolong rendah. Demikian kesimpulan hasil Focus Group Discussion (FGD) kualitas program siaran televisi yang diselenggarakan oleh Komisi Penyiaran Indonesia (KPI) Pusat bekerjasama dengan UIN Sunan Kalijaga Yogyakarta (22/10). FGD ini diselenggarakan dalam rangka survei nasional tentang "Indeks Kualitas Program Siaran Televisi Periode 3 Tahun 2018".
Direktur Center of Communication Studies and Training (ComTC) UIN Sunan Kalijaga, yang sekaligus bertindak sebagai koordinator survei wilayah Yogyakarta, Bono Setyo, M.Si mengatakan dari delapan kategori program siaran antara lain: Berita, talkshow, Religi, Anak, Sinetron, Infotainment, Wisata Budaya, dan Variety show, hanya dua program yang dapat dikategorikan sebagai tayangan berkualitas yakni talkshow dan wisata budaya. "Sebenarnya untuk program talkshow periode ini jg mengalami penurunan kualitas dikarenakan seringnya stasiun televisi menampilkan narasumber yang tidak berimbang dan hanya itu-itu saja," jelas Bono.
Sementara itu dalam sambutan pembukaan FGD, Dekan Fakultas Ilmu Sosial dan Humaniora (Fishum) UIN Sunan Kalijaga, Dr. Mochammad Sodik, M.Si mengatakan atas nama pimpinan mengucapkan terima kasih pada KPI Pusat yang sudah empat tahun mempercayai sebagai mitra survei nasional ini. "Sebagai wujud kepercayaan itu maka saya selalu berpesan pada pak bono dan tim agar melaksanakan tugas dengan sebaik-baiknya," kata Sodik.
Sebagaimana diketaui bahwa kegiatan survei ini sudah berjalan selama empat tahun yakni sejak tahun 2015. Survei dilakukan di 12 kota besar di Indonesia dengan melibatkan 12 Perguruan Tinggi ternama.
Lebih lanjut Sodik mengatakan bahwa dengan hadirnya media sosial saat ini bukan berarti televisi telah ditinggalkan oleh masyarakat. "Masih banyak masyarakat khususnya yang berusia di atas 50an tahun menjadi pemirsa setia televisi. Beberapa tokoh masyarakat bahkan masih menjadikan televisi sebagai sumber referensi terpercaya dibandingkan media social," jelas Sodik
Pada kesempatan itu, dari KPI Pusat, Imam Waluyo berharap hasil survei jni bisa menjadi barometer kualitas program siaran televisi di Indonesia. "Kami mengharapkan hasil survei ini bisa menjadi barometer atau rating program siaran berdasarkan kualitas bukan atas dasar jumlah pemirsa," jelas imam. (Nurul)