Mahasiswa UIN Sunan Kalijaga Yogyakarta Raih Juara Lomba Essay Nasional Pelajar Nusantara 2019

Pimpinan Pusat Ikatan Pelajar Nahdlatul Ulama (IPNU) menggelar lomba essay nasional pelajar nusantara dalam rangka memperingati hari lahirnya yang Ke-65. Lomba essay ini mengangkat tema “Pelajar Mandiri Membangun Negeri”.

Perlombaan essay ini diikuti oleh masyarakat umum, para santri/pelajar dan mahasiswa yang dipusatkan di Asrama Haji Pondok Gede, Jakarta Timur, Jum’at (22/03).

Salah satu mahasiswa UIN Sunan Kalijaga Rahmat Hidayat Jurusan Sejarah dan Kebudayaan Fakultas Adab dan Ilmu Budaya berhasil meraih juara I dalam event berskala nasional tersebut.

Mahasiswa semester enam ini mengirimkan karya essay-nya yang berjudul “Pelajar Agen Penumpas Hoax”. “Walaupun essay saya dibuat dalam waktu singkat semalam suntuk tapi Alhamdulillah menuaikan hasil yang terbaik” tutur Rahmat mantan Ketua Umum UKM SPBA 2018.

Dalam tahap seleksi lomba, para juri dan panitia langsung menentukan tiga finalis essay yang akan memperebutkan juara I, II dan III. Ketiga peserta tersebut diundang ke Asrama Haji Pondok Gede untuk mempresentasikan karyanya. Rahmat pun menyiapkan materi PPT essay yang akan disampaikan.

Dalam essay-nya Rahmat menjelaskan para pelajar sebagai generasi milenial yang akrab dunia gital memiliki peran signifikan merawat kondusivitas interaksi yang terbangun dalam dunia maya. Sebagai digital native, mereka membutuhkan kompetensi literasi digital agar dapat mengarahkan potensi dan peluang yang mereka punya ke arah yang positif. Di sisi lain, kompetensi tersebut menjadi pendoman dan acuan etis bagi pelajar saat berselancar dalam dunia internet.

Rahmat menambahkan pelajar sebagai lakon utama dalam dunia internet dan media sosial harus bersikap kritis, cerdas dan bijaksana dalam mengkonsumsi dan meng-share berita. Pelajar harus memeriksa kredibilitas sumber dan konten yang tersaji dalam suatu informasi.

Di sisi lain, para pelajar hari ini memiliki peran untuk melakukan Siskamling 4.0 sebagai digital security di medsos guna menumpas berita bohong yang sarat dengan fitnah dan kebencian.

“Menulis dan berbahasa merupakan kompetensi yang harus dimiliki oleh seorang mahasiswa. Kedua kompetensi tersebut akan menghantarkan seorang mahasiswa bersaing di kancah nasional dan internasional. Motivasi saya peroleh dari ucapan al-Ghozali yang mengatakan Jika Kau Bukan Anak Raja, Juga Bukan Anak Ulama Besar, maka Menulislah” ujar mahasiswa kelahiran Sumenep yang juga aktif menjuarai kompetisi Debat Bahasa Arab tingkat Nasional. (Ra-Khabib/humas)